Para pemerhati lingkungan mengecam janji minyak sawit RI-Malaysia

16 Januari 2023

JAKARTA – Para pemerhati lingkungan mengkritik janji Indonesia dan Malaysia untuk melawan “diskriminasi” terhadap minyak sawit, dengan mengatakan bahwa hal tersebut mempertanyakan komitmen negara-negara tersebut dalam membatasi deforestasi.

Indonesia dan Malaysia, produsen minyak sawit terbesar di dunia, pada hari Senin sepakat untuk bekerja sama mengembangkan pasar minyak sawit dan memerangi apa yang mereka sebut sebagai diskriminasi terhadap komoditas tersebut.

Para pemerhati lingkungan khawatir bahwa perjanjian tersebut akan melemahkan upaya negara-negara tersebut dalam memerangi deforestasi.

“(Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo) tidak secara spesifik menyebutkan peraturan terbaru Uni Eropa tersebut, namun kami menduga itulah yang dimaksudnya, karena ada tuduhan serupa dari pejabat Indonesia lainnya,” Ketua Kampanye Kehutanan Global Greenpeace Indonesia, Kiki Taufik, dalam keterangannya. sebuah pernyataan mengatakan pada hari Rabu.

Uni Eropa bertujuan untuk menghentikan penggunaan minyak sawit sebagai bahan bakar pada tahun 2030. Bulan lalu, mereka mengesahkan undang-undang yang mewajibkan perusahaan untuk menunjukkan bahwa barang yang diimpor ke blok tersebut tidak berkontribusi terhadap deforestasi, termasuk produk minyak sawit.

Jokowi menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan tersebut pada KTT UE-ASEAN di Brussels bulan lalu, dengan mengatakan bahwa pendekatan yang tidak fleksibel akan merugikan pembangunan Indonesia.

Kiki mengatakan peraturan UE mengenai deforestasi tidak boleh dilihat sebagai diskriminatif, melainkan sebagai peluang untuk mempromosikan komitmen global untuk mengurangi deforestasi melalui transparansi dan keberlanjutan.

Ia mengatakan regulasi UE hanya akan menjadi ancaman jika Indonesia dan Malaysia tidak berkomitmen menghentikan deforestasi akibat pengembangan kelapa sawit.

Namun, pernyataan ‘memerangi diskriminasi terhadap kelapa sawit’ mungkin mengindikasikan bahwa kedua negara masih berencana membiarkan terjadinya deforestasi, kata Kiki.

Indonesia telah memiliki komitmennya sendiri untuk menghentikan deforestasi, tambahnya, seperti moratorium pembangunan hutan primer dan target penurunan penggunaan hutan dan lahan (FOLU) pada tahun 2030.

Kesempatan untuk perbaikan

Nadia Hadad, direktur eksekutif Madani Foundation, menekankan bahwa peraturan deforestasi UE tidak hanya mencakup minyak sawit, karena komoditas lain seperti kedelai juga akan terkena dampaknya.

Ia mengatakan bahwa meskipun minyak sawit sering disamakan dengan minyak lobak dan minyak bunga matahari yang diproduksi oleh negara-negara Eropa, pertanian yang menghasilkan tanaman tersebut tidak menyebabkan deforestasi.

“Peraturan Eropa yang baru harus dilihat sebagai peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan pengelolaan kelapa sawit dan memenuhi komitmen iklim Indonesia,” kata Nadia, Kamis.

Daripada mengeluhkan diskriminasi yang dirasakan, katanya, Indonesia seharusnya menuntut kemitraan yang lebih setara dengan UE untuk membantu mencapai industri minyak sawit yang berkelanjutan dan bebas deforestasi.

Secara terpisah, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyambut baik rencana presiden untuk melawan diskriminasi minyak sawit dan mengatakan Indonesia dan Malaysia harus lebih memperkuat kerja sama mereka sebagai produsen minyak nabati terbesar.

Juru bicara GAPKI Tofan Mahdi mengatakan Indonesia dan Malaysia terus menghadapi diskriminasi dan kampanye negatif yang dilakukan oleh produsen minyak nabati non-sawit.

“Diskriminasi dan kampanye negatif terhadap kelapa sawit terjadi karena perang dagang,” kata Tofan.

Ketika ditanya mengenai kekhawatiran bahwa melawan “diskriminasi” terhadap minyak sawit dapat memperburuk deforestasi, Tofan menyatakan bahwa minyak sawit sebenarnya dapat menghentikan deforestasi.

“Indonesia dan Malaysia sudah memiliki standar keberlanjutan, ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) dan MSPO (Malaysian Sustainable Palm Oil). Standar-standar ini seharusnya diterima di seluruh dunia,” kata Tofan, Kamis.

Singapore Prize

By gacor88