Para petani di dekat Himalaya menghadapi panas akibat kondisi cuaca ekstrem

19 April 2022

NEW DELHI – Tanpa sumber irigasi dan mencairnya salju lebih awal dari biasanya pada tahun ini, para petani di gurun dingin Lahaul Spiti menghadapi beban terberat dari kondisi cuaca panas karena sulitnya melakukan aktivitas pertanian.

Para petani menyesalkan musim salju yang berakhir pada awal bulan Maret dan setelah itu salju mencair dengan cepat akibat panas ekstrem yang mengakhiri kelembapan penting yang diperlukan untuk menabur tanaman.

Pada saat yang sama, air telah mengering bahkan di sumber-sumber tua dan desa Tandi di Lahaul yang terletak di pertemuan sungai Chandra dan Bhaga sudah mengalami masalah kekurangan air, perubahan cuaca yang tiba-tiba pada tahun ini membuat para petani khawatir tentang bagaimana cara mengatasinya. menyelesaikan masalah.menangani.

Semua penduduk desa telah menyiapkan benih kubis untuk disemai yang harus ditanam beberapa hari lagi dan selain itu, kacang polong sudah disemai. Para petani kini khawatir bagaimana mereka bisa bercocok tanam di lahan kering tanpa irigasi. Selain itu, tanaman kacang polong yang sudah ditanam mungkin akan rusak karena kondisi cuaca kering dan panas serta tidak adanya fasilitas irigasi.

Seorang warga setempat, Vikram Katoch, mengatakan Lahaul merupakan daerah gurun yang dingin, sehingga pertanian tidak dapat dilakukan tanpa irigasi dan seseorang harus mengatur mata pencahariannya dengan memanen tanaman pada musim tanam.

Dalam situasi seperti ini, jika tidak ada sistem irigasi sejak dini, maka akan sulit bagi keluarga untuk mengurus rumah tangganya.

Dalam situasi yang mengerikan ini, masyarakat desa mengumpulkan uang sesuai tingkat mereka dan mulai mengerjakan rencana untuk mengangkat air dari sungai Chandra dan sumur digali tepat di bawah desa. Bersamaan dengan itu, para petani juga membangun pompa dan pipa untuk mengalirkan air dari tangki ke kota.

Hingga saat ini belum ada bantuan yang diterima di tingkat administratif, padahal pemerintah sudah diberitahu mengenai hal tersebut, ujarnya.

Ia mengatakan bahwa pemerintah menyelenggarakan konferensi dan pengumuman besar-besaran untuk menangani dampak buruk perubahan iklim di tingkat global, negara, dan negara bagian, namun tidak ada persiapan dari pemerintah di tingkat dasar dan pada akhirnya masyarakat lokal harus berjuang. pada level mereka.

Dalam situasi seperti ini, masyarakat setempat berpendapat bahwa pemerintah harus bekerja sama untuk menghadapi situasi yang mengerikan ini dan merencanakan seluruh distrik Lahaul dan Spiti untuk menghadapi dampak buruk perubahan iklim, tambahnya.

situs judi bola online

By gacor88