21 Februari 2023
JAKARTA – Samsung memusatkan perhatian pada pasar ponsel pintar di Indonesia, di mana OPPO masih memiliki pangsa terbesar, dengan perangkat lipatnya menjangkau lebih banyak konsumen di segmen kelas atas, menurut sebuah laporan baru-baru ini.
Canalys, firma analisis pasar teknologi global, mengungkapkan dalam update pasar bulan Februari bahwa lima merek ponsel pintar terkemuka terakhir di Indonesia berdasarkan pangsa pasar adalah OPPO, Samsung, Vivo, Xiaomi, dan Realme.
“Strategi perangkat lipat dan perusahaan Samsung bertujuan untuk menjaring konsumen kelas atas. Perusahaan ini meraih kesuksesan yang besar melalui program pemasaran dan insentif dealer yang di atas garisnya,” analis riset Canalys, Chiew Le Xuan, mengatakan kepada The Jakarta Post pada hari Senin.
Chiew mengatakan ponsel lipat Samsung telah meraih kesuksesan yang cukup besar, sehingga fitur tersebut dapat menjadi tren baru tahun ini seiring merek lain mengembangkan versinya sendiri.
“Foldable non-Samsung bisa menjadi tema berikutnya di tahun 2023,” ujarnya.
Pada akhir tahun 2022, OPPO menguasai 21 persen pasar Indonesia dalam hal unit yang dikirim ke pengecer dan distributor di negara ini, hanya unggul satu poin persentase dari Samsung yang menguasai 20 persen, turun sedikit dari keunggulan 2 poin persentase pada kuartal ketiga.
Namun, jika kita melihat lebih dekat ke Asia Tenggara, Samsung menjadi pemimpin tertinggi pada November 2022 dengan pengiriman 5,9 juta unit, atau 25 persen pangsa pasar regional. Posisi kedua OPPO yang berjumlah 4,5 juta unit berarti menguasai 19 persen pangsa pasar.
Laporan tersebut mengaitkan dominasi OPPO di Indonesia dengan strategi pembuat elektronik Tiongkok tersebut dalam mempertahankan “batas harga yang tepat” antara US$150 dan $200 untuk perangkatnya, serta menawarkan beberapa perangkat kelas menengah yang lebih murah dibandingkan produsen ponsel lain. . produk dengan kualitas yang sama, jelas Chiew.
Menurut data Canalys pada bulan Februari, Vivo, Xiaomi, dan Realme masing-masing menguasai 19, 14, dan 12 persen pasar Indonesia. Semuanya berada di urutan ketiga di pasar Asia Tenggara, dengan Vivo mengirimkan 3,5 juta unit ponsel cerdas, diikuti oleh Xiaomi sebanyak 3,1 juta unit, dan Realme sebanyak 2,1 juta unit.
“Vivo telah memilih pendekatan yang lebih defensif dengan kembali memasuki pasar ultra-low end untuk mendukung pangsa pasarnya,” kata Chiew, sementara Xiaomi sedang berjuang “untuk mengulangi kinerja Redmi 9A dan 9C, yang merupakan kesuksesan besar yang dicapai pada tahun 2021”.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa persaingan di pasar ponsel pintar ultra-low-end telah meningkat dengan vendor seperti Transsion dari Tiongkok dan Samsung dari Korea memberikan penawaran promosi yang kompetitif di kisaran harga di bawah $100.
Meskipun angka-angka tersebut tampak luar biasa, pasar ponsel pintar secara keseluruhan baik secara regional maupun global sedang menyusut karena hambatan dalam permintaan konsumen.
Di Indonesia, Samsung menjadi satu-satunya vendor yang mampu mempertahankan penurunan pengiriman sebesar dua digit pada tahun lalu, dengan pertumbuhan minus 5 persen. Lima merek teratas lainnya melaporkan pertumbuhan minus 15 persen atau penurunan yang lebih besar di negara ini, dengan Xiaomi mengalami pertumbuhan terburuk dengan minus 37 persen.
Di Asia Tenggara, pengiriman ponsel pintar turun 4 persen year-on-year (y-o-y) pada kuartal ketiga tahun 2022, dengan total pengiriman 23,5 juta perangkat, yang merupakan level terendah sejak kuartal pertama tahun 2020.
Angka tersebut masih terlihat kuat jika dibandingkan dengan gambaran global, dengan pengiriman setahun penuh di seluruh dunia turun 12 persen menjadi di bawah 1,2 miliar unit pada tahun 2022.
Meski bukan pesaing utama di Indonesia atau kawasan, Apple berada di urutan kedua setelah Samsung di pasar global tahun 2022 dengan pangsa 19 persen atau 232,2 juta unit terkirim.
Sementara itu, Samsung mempertahankan posisi teratasnya dengan 257,9 juta unit, sehingga pangsa pasarnya mencapai 22 persen tahun lalu. Pangsa pasar global Xiaomi sebesar 13 persen menempatkannya di posisi ketiga, mengungguli OPPO dan Vivo, yang berada di posisi keempat dan kelima dengan masing-masing 10 dan 9 persen.
Lima penjual ponsel cerdas teratas tetap tidak berubah dari tahun 2021.