18 Januari 2019
Spekulasi bahwa kedua pemimpin bisa bertemu pada awal Februari di Hanoi.
Kepala perunding Korea Utara dalam perundingan AS-Korea Utara, Kim Yong-chol, diperkirakan akan menyampaikan surat kepada Presiden AS Donald Trump akhir pekan ini selama kunjungannya ke Washington, menurut laporan media pada hari Kamis.
Kim, wakil ketua Komite Sentral Partai Pekerja yang berkuasa, diperkirakan tiba di ibu kota AS pada hari Kamis. Dia akan bertemu Trump di Gedung Putih, setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada hari Jumat.
Pejabat senior tersebut tiba di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing pada hari Kamis untuk penerbangan United Airlines UA808 menuju Washington.
Rincian pertemuan puncak kedua antara pemimpin Korea Utara dan Amerika kemungkinan akan dibahas dalam pertemuan tersebut.
Kim tampaknya mengulangi langkah-langkah yang diambilnya menjelang pertemuan puncak bersejarah Korea Utara-AS di Singapura pada Juni lalu. Saat itu, ia juga menyampaikan surat saat melakukan pertemuan dengan Trump dan Pompeo.
Kim dan Pompeo telah merencanakan pertemuan di Washington pada November lalu, namun Korea Utara membatalkannya karena alasan yang tidak diketahui.
Pesan tertulis dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un muncul sekitar seminggu setelah Trump mengiriminya surat, yang diterbangkan ke Pyongyang dan diserahkan langsung pada hari Sabtu.
Harapan bahwa perundingan antara AS dan Korea Utara akan mendapatkan momentum semakin meningkat ketika kedua pemimpin bertukar pandangan melalui surat. Pada 3 Januari, Trump mengatakan dia telah menerima “surat yang bagus” dari Kim dan kemungkinan akan bertemu dengannya lagi dalam waktu dekat.
Selama KTT di Singapura, kedua pemimpin sepakat untuk berupaya menuju “denuklirisasi menyeluruh,” namun laju perundingan melambat karena ketidaksepakatan mengenai makna deklarasi mereka yang tidak jelas.
Korea Utara telah meminta AS untuk mencabut sanksi karena negara tersebut tidak melakukan uji coba rudal selama sekitar satu tahun, sementara Washington menuntut agar Pyongyang mengambil langkah lebih konkrit untuk menghentikan senjata nuklirnya.
Menjelang KTT AS-Korea Utara yang kedua, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-hwa mengatakan pada hari Kamis bahwa Seoul sedang melakukan pembicaraan dengan AS mengenai tindakan yang sesuai untuk Korea Utara ketika mengambil tindakan untuk membongkar senjata nuklirnya. Langkah-langkah terkait akan merupakan kombinasi dari berbagai insentif dan dapat mencakup formalisasi berakhirnya Perang Korea tahun 1950-1953, bantuan kemanusiaan dan pembentukan saluran komunikasi dengan Amerika.
Sementara itu, kota resor Danang di Vietnam tampaknya menjadi kandidat yang paling mungkin menjadi tuan rumah pertemuan puncak antara Kim dan Trump, yang diperkirakan akan berlangsung pada bulan Maret atau April, menurut Washington Post.