17 Mei 2023
HONGKONG – Badan antikorupsi Hong Kong telah menangkap 23 orang, termasuk satu pelatih sepak bola dan 11 pemain, karena dugaan keterlibatan mereka dalam skema pengaturan skor.
Investigasi ini merupakan operasi terbesar Komisi Independen Anti Korupsi dalam beberapa tahun terakhir untuk menindak perjudian ilegal tersebut.
Kasus ini terungkap setelah penyelidikan selama setahun, dengan partisipasi hampir 100 penyelidik. ICAC juga menangkap sejumlah bandar judi dalam operasi tersebut
Para tahanan tersebut, berusia antara 25 dan 36 tahun, diduga melakukan kecurangan dalam pertandingan sepak bola dan menerima suap dari kegiatan tersebut, kata ICAC pada konferensi pers pada hari Selasa.
ICAC mengatakan penyelidikan tersebut melibatkan tim dari liga sepak bola divisi satu Hong Kong dan meyakini 23 tersangka yang ditangkap adalah anggota sindikat pengaturan pertandingan yang diduga mengambil keuntungan dari operasi pengaturan permainan besar-besaran selama musim 2022-23.
Media lokal memberitakan, klub yang terlibat skandal tersebut adalah Happy Valley, tim lokal ternama.
Orang-orang yang ditangkap diduga memanipulasi hasil pertandingan melalui perjudian pasif, kata ICAC. Beberapa anggota sindikat akan memberikan instruksi kepada pemain di pinggir lapangan dengan menggunakan isyarat atau bahasa tubuh yang berlebihan. Dengan menggunakan trik seperti itu, para pemain diduga bisa mendapatkan ribuan dolar Hong Kong per game, tambah Komisi.
Dengan mencurangi hasil, sindikat dapat bertaruh pada pertandingan tersebut untuk mendapatkan keuntungan. ICAC juga menemukan bahwa beberapa pemain yang diduga ikut serta dalam penipuan juga bertaruh pada permainan yang dicurangi itu sendiri. Tim ini memainkan 26 pertandingan selama musim 2022-23, dengan 13 kekalahan dan lima kali seri.
Kasus ini terungkap setelah penyelidikan selama setahun, dengan partisipasi hampir 100 penyelidik. ICAC juga menangkap sejumlah bandar judi dalam operasi tersebut.
ICAC juga menyatakan tidak menutup kemungkinan lawan klubnya juga terlibat dalam perjudian tersebut. Sedangkan dari pihak manajemen klub, ICAC menyatakan ada bukti pihaknya juga menjadi korban penipuan.
Pui Kwan-kay, ketua Asosiasi Sepak Bola Hong Kong, Tiongkok, pada hari Selasa menekankan “toleransi nol” dari asosiasi tersebut terhadap pengaturan pertandingan. Pui juga menyebutkan bahwa dalam beberapa kasus sebelumnya, hanya pemain yang dinyatakan bersalah, sementara pemimpin di belakang layar menghindari keadilan dan terus melakukan kecurangan dalam pertandingan. Ia berharap penyelidikan ICAC bisa membantu menangkap dalang kali ini.