6 Januari 2023
NEW DELHI – Hubungan sungai antara Bangladesh dan India akan menjadi fokus tajam ketika kapal pesiar mewah sepanjang 3.200 km, yang terpanjang di dunia, kota Varanasi di India, daerah pemilihan Lok Sabha Perdana Menteri Narendra Modi, dengan hampir separuh perjalanan menghubungkan kota Diburgarh di Assam. melalui wilayah Bangladesh, mulai 13 Januari.
Modi akan memulai pelayaran yang akan mencakup 50 tujuan wisata utama, termasuk Taman Nasional Kaziranga di Assam dan Delta Sundarbans, menurut Inland Waterways Authority of India.
Dinamakan “Ganga Vilas”, kapal pesiar yang dioperasikan oleh perusahaan swasta ini akan memakan waktu 50 hari untuk melewati 27 sistem sungai, termasuk dua dari dua sungai terpanjang di dunia – Sungai Gangga dan Brahmaputra, di India dan Bangladesh di mana wisatawan akan mendapatkan a kesempatan untuk mengunjungi lebih dari 50 situs arsitektur utama, termasuk situs warisan dunia.
Pelayaran di Bangladesh akan memberi para wisatawan kesempatan untuk melihat Sonargaon dan masjid berkubah 60-an yang penuh hiasan era 1400-an.
Menurut situs resminya, Ganga Vilas yang berkapasitas 80 penumpang ini akan dilengkapi dengan 18 suite dengan fasilitas seperti musik, program budaya, gimnasium, spa, dek observasi terbuka, dan layanan butler yang dipesan lebih dahulu.
Jalur ini akan melewati Kolkata dan Dhaka sebelum mencapai Bogibeel di distrik Dibrugarh di Assam. Setelah berlayar dari Varanasi, kapal akan mencapai Patna (India) pada hari kedelapan dan dari sana akan mencapai Kolkata pada hari ke-20.
Setelah berhenti sehari, kapal tersebut akan berlayar lagi ke Bangladesh di mana ia akan menghabiskan waktu 15 hari sebelum kembali memasuki India dan mencapai Bogibeel (Assam).
Harga kapal pesiar mulai dari 12.800 USD per orang, tergantung lama waktu wisatawan ingin menggunakan perjalanan tersebut, menurut Antara, salah satu operator swasta perjalanan tersebut.
Pejabat Otoritas Perairan Darat India mengatakan rute Protokol India-Bangladesh memainkan peran penting dalam perencanaan pelayaran.
Menyoroti saluran air di negaranya, Modi pekan lalu mengenang masa ketika saluran air digunakan secara luas untuk bekerja, bisnis dan pariwisata di India, namun kemudian dihancurkan selama tahun-tahun pemerintahan kolonial.
Dia menyesalkan kurangnya upaya pemerintah sebelumnya untuk memulihkan saluran air di negaranya.
Perdana Menteri India mengakhiri sambutannya dengan membacakan beberapa baris dari puisi Rabindranath Tagore “O amaar desher maati, tomar podey thekai maatha” (Tanah negaraku, aku menundukkan kepalaku di hadapanmu).