22 Mei 2023
JAKARTA – Penangkapan anggota senior Partai NasDem dan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, atas tuduhan korupsi dapat menempatkan partai dan aliansi elektoral yang ia bangun untuk mendukung tokoh oposisi Anies Baswedan dalam posisi rentan setelah pemilu mendatang .
NasDem yang telah berusia satu dekade, yang saat ini digawangi oleh raja media Surya Paloh, seorang pendukung setia Presiden Joko “Jokowi” Widodo, telah mendukung platform antikorupsi dan melontarkan gagasan “pemulihan Indonesia” sejak didirikan pada akhir tahun 2011. Namun penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap Johnny dapat mengakibatkan partai tersebut terpuruk menjelang pemilihan presiden dan legislatif pada tahun 2024, kata analis politik Ujang Komarudin.
“Jika persoalan ini dibesar-besarkan dan dijadikan senjata oleh rivalnya sebelum pemilu mendatang, maka elektabilitas NasDem pasti akan terkena dampak negatif dalam jajak pendapat publik,” kata Ujang. Jakarta Post.
Menteri Perhubungan ditangkap pekan lalu setelah menjalani pemeriksaan selama tiga jam oleh penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) atas perannya dalam kasus suap terkait akuisisi Base Receiver Stations (BTS) untuk proyek telepon 4G milik pemerintah.
Penangkapannya memicu spekulasi apakah ada aliran dana ke partai tersebut, yang pekan lalu dikatakan Kejaksaan Agung masih dalam penyelidikan. Meski Surya mengatakan NasDem akan menghormati proses hukum dan bekerja sama sepenuhnya dengan Kejaksaan, ia menyerukan penyelidikan lebih lanjut terhadap jejak dugaan dana, termasuk apakah ada aliran dana ke partainya.
“Jika Kejaksaan Agung bisa membuktikan secara meyakinkan adanya aliran uang yang mengalir ke (Johnny) atau politisi NasDem lainnya di persidangan nanti, kemungkinan besar NasDem akan melihat elektabilitasnya semakin terdampak negatif,” kata Ujang. “Tetapi kalau yang terjadi justru sebaliknya, maka akan menjadi bumerang bagi Kejagung dan NasDem bisa berjalan dengan gemilang.”
Baca juga: Penangkapan menteri memicu terburu-buru mencari penggantinya
NasDem mungkin berada dalam “posisi sulit” karena penangkapan Johnny dapat memberi presiden dan koalisi berkuasa, yang saat ini mendukung pemerintahannya, lebih banyak alasan untuk membuat NasDem “menghadapi konsekuensi politik yang lebih besar” setelah ia memutuskan tahun lalu untuk mendukung Anies. pencalonan presiden, kata analis Agung Baskoro.
“Jika ketegangan (dalam hubungannya dengan presiden dan koalisi penguasa) tidak dikelola dengan hati-hati, dampaknya bisa lebih besar dan bisa merugikan sumber daya politik dan ekonomi NasDem,” kata Agung. Pos.
Beberapa politisi NasDem yang tidak disebutkan namanya sudah lolos Laju Majalah menyebutkan kerajaan bisnis Surya terdampak pasca pencalonan Anies, termasuk PT Pangansari Utama yang hendak dipecat setelah 30 tahun mengabdi sebagai penyedia jasa katering di PT Freeport Indonesia.
Penangkapan Johnny, kata Agung, juga bisa menambah “tekanan psikologis” terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), aliansi elektoral yang mempertemukan NasDem dengan dua partai oposisi, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). kendaraan politik Anies pada pemilu mendatang.
“Setiap kemungkinan untuk menang tetap tidak berubah saat ini dan sumber daya apa pun yang dikerahkan dalam kompetisi ini akan sangat besar. Partai anggota dapat mempertimbangkan kembali keputusannya jika calon presiden lain memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan pemilu,” tambah Agung.
Baca juga: NasDem dan partai oposisi mencari persatuan di tengah kondisi yang goyah
Aliansi tersebut saat ini memegang sekitar 25 persen kursi di Dewan Perwakilan Rakyat – cukup untuk mengajukan calon presiden. Namun bisa dipertimbangkan jika ada anggota yang menarik dukungannya.
Dalam beberapa pekan terakhir, pembicaraan aliansi semakin intensif dengan para pemimpin partai pro-pemerintah, seperti Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto, yang bertemu dengan mantan presiden dan pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di rumahnya. berdomisili di Cikeas, Jawa Barat. Baru-baru ini, pemimpin Partai Gerindra dan calon presiden, Prabowo Subianto, mengikuti jejaknya dengan mengunjungi Yudhoyono pada hari Sabtu di Pacitan, Jawa Timur, kampung halaman Yudhoyono dan kubu Partai Demokrat.
Surya, Ketua Umum NasDem, sadar akan potensi kerugian elektoral bagi Anies atas ditangkapnya Johnny. Namun, dua mitra NasDem menegaskan kembali komitmen mereka untuk mendukung Anies dalam pemilu mendatang, menekankan bahwa aliansi tersebut tetap “solid” dan akan terus fokus membangun strategi kemenangan mantan gubernur Jakarta tersebut.
“Itu tidak berpengaruh pada aliansi. Kami tetap solid,” kata Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra dalam keterangannya.