14 April 2023
DHAKA – Pengadilan sesi di Surat di Gujarat India hari ini mengatakan bahwa mereka akan memutuskan pada tanggal 20 April dalam kasus pidana pencemaran nama baik terhadap pemimpin Kongres Rahul Gandhi, yang sedang mencari penangguhan hukumannya.
Rahul Gandhi divonis bersalah pada tanggal 23 Maret oleh pengadilan di Surat atas pengaduan yang diajukan oleh legislator BJP Purnesh Modi atas pernyataan “mengapa semua pencuri memiliki nama keluarga Modi” yang dibuat selama rapat umum pemilu 2019.
Purneesh Modi menuduh komentar Rahul mencemarkan nama baik seluruh komunitas Modi.
Hakim Sesi Robin Mogera mendengarkan argumen dari pengacara Rahul Gandhi dan Purnesh Modi sebelum memutuskan tanggal putusannya.
Pengadilan Magistrate memutuskan Rahul Gandhi bersalah atas pencemaran nama baik dan menjatuhkan hukuman dua tahun penjara. Akibat hukumannya, mantan presiden Kongres tersebut didiskualifikasi sebagai anggota Lok Sabha.
Rahul Gandhi kemudian mengajukan Pengadilan Sesi Surat untuk menantang keyakinannya.
Dalam sidang di sidang hari ini, pengacara Rahul, RS Cheema, berpendapat bahwa menurut undang-undang pencemaran nama baik, hanya orang yang dirugikan yang dapat mengajukan pengaduan.
Pengadilan harus memeriksa apakah Purnesh Modi mempunyai alasan untuk mengajukan pengaduan, ujarnya.
Cheema mengatakan pidato Rahul Gandhi harus dianalisis secara kontekstual untuk memastikan apakah ada niat dari pembicara untuk mencemarkan nama baik sekelompok orang bermarga Modi.
Dia mengklaim dalam pengajuannya bahwa litigasi tersebut tidak lain adalah hasil dari pernyataan kritis terhadap Perdana Menteri Narendra Modi.
Cheema juga menyatakan keberatannya terhadap bukti yang diberikan di hadapan pengadilan dan mengatakan seluruh pidatonya tidak direkam.
Di sisi lain, advokat Harshit Tolia, yang mewakili Purnesh Modi, memperdebatkan kasusnya terhadap perintah penangguhan hukuman.
“Tolong pertimbangkan keseriusan pelanggarannya. Dia adalah anggota parlemen yang sedang menjabat. … Pidatonya memberikan dampak yang besar pada masyarakat India,” demikian argumennya.
Lebih lanjut Tolia mengatakan, sebagian pidato menentang ‘Modi-van’ itulah yang merugikan kliennya.
“Dalam pidatonya dia berbicara tentang Perdana Menteri Modi namun tidak berhenti di situ dan melangkah lebih jauh. Dia berkata, ‘mengapa semua pencuri memiliki nama belakang Modi? Cari dan Anda akan menemukan lebih banyak Modis. Klien saya terluka oleh bagian pidato ini dan karena itu juga keluhannya,’ kata Tolia.
Tolia pun membenarkan hukuman maksimal yang diberikan kepada Rahul Gandhi oleh pengadilan. Ia juga mengatakan, seorang legislator tidak berhak mendapatkan perlakuan khusus.