25 Februari 2022
PHNOM PENH – Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob telah meyakinkan warga Malaysia di Kamboja bahwa negaranya akan segera membuka kembali perbatasannya untuk memudahkan proses perjalanan, terutama bagi mereka yang tinggal di luar negeri.
Ia mengatakan varian Omicron menunda rencana negara tersebut untuk memasuki tahap endemik, yang pada akhirnya juga menunda proses pembukaan kembali perbatasan.
“Kami hampir mengumumkan Malaysia sudah masuk tahap endemik, namun pada Desember 2021 terdeteksi varian Omicron yang super spreader.
“Namun Omicron tidak seburuk Delta. Penularannya cepat tapi tidak seberbahaya Delta,” ujarnya saat makan malam bersama Keluarga Malaysia di Kamboja, Rabu malam.
Turut hadir Menteri Luar Negeri Datuk Seri Saifuddin Abdullah, Menteri Internasional dan Perdagangan Datuk Seri Mohamed Azmin Ali, Duta Besar Malaysia untuk Kamboja Eldeen Husaini Mohd Hashim dan Menteri Senior Departemen Perdana Menteri yang mewakili pemerintah Kamboja Datuk Othsman Hassan.
Othsman juga bertanggung jawab atas urusan Islam di Kamboja.
Ismail Sabri mengatakan masyarakat Malaysia pada akhirnya harus belajar hidup dengan Covid-19.
“Kita harus menerimanya seperti halnya penyakit lain seperti demam berdarah,” katanya.
Dalam beberapa hari terakhir, kasus Covid-19 di Malaysia mencapai sekitar 27.000 setiap hari.
Namun, sebagian besar kasus berada pada kategori 1 dan 2, berkat tingginya tingkat vaksinasi di negara tersebut.
“Saya tahu banyak dari Anda yang ingin kembali ke rumah. Saya memahami beberapa dari Anda belum kembali ke rumah selama hampir dua tahun.
“Jadi kami akan segera mulai membuka perbatasan kami ke seluruh dunia dan Anda bisa kembali ke Malaysia,” tambah Ismail Sabri.
Ada sekitar 5.000 warga Malaysia yang tinggal di Kamboja, dan 2.000 di antaranya berada di Phnom Penh.
Ismail Sabri mengatakan pembukaan kembali perbatasan negara penting dilakukan karena banyak pihak yang terkena dampak penutupan sejak pandemi melanda, terutama bagi sektor pariwisata.
“Karena itu, kami akan membukanya kembali. Pembatasan pergerakan masyarakat berdampak besar pada semua orang,” imbuhnya.
Sementara itu, Ismail Sabri kemarin menghadiri upacara penyambutan resmi di Istana Perdamaian, yang juga merupakan kantor Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo Hun Sen, bersamaan dengan kunjungannya atas undangan timpalannya dari Kamboja.
Segera setelah kedatangannya di Istana Perdamaian, lagu kebangsaan Negaraku dan Kamboja Nokor Reach dimainkan, sebelum Ismail Sabri didampingi oleh Hun Sen untuk memeriksa penjaga kehormatan.
Ismail Sabri sebelumnya mengunjungi Monumen Kemerdekaan Kamboja di mana ia meletakkan karangan bunga, diikuti dengan upacara serupa di area yang sama di Monumen Preah Borom Ratanak Kaudh, yang didirikan untuk menghormati mendiang Raja Norodom Sihanouk.
Kedua pemimpin mengadakan pertemuan segiempat mengenai hubungan bilateral, isu-isu regional dan kerja sama di tingkat internasional.
Ismail Sabri kemudian bertemu dengan Raja Norodom Sihamoni di istana kerajaan sebelum berangkat ke Bangkok.
Kamboja, tuan rumah Asean 2022, merupakan negara keempat di Asia Tenggara yang dikunjungi Ismail Sabri sejak ia dilantik sebagai perdana menteri Malaysia yang kesembilan pada 21 Agustus tahun lalu.
Putrajaya dan Phnom Penh menjalin hubungan diplomatik 65 tahun lalu.
Ismail Sabri sebelumnya mengunjungi Indonesia, Singapura, dan Brunei.