4 Mei 2023
TOKYO – Perdana Menteri Fumio Kishida akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada hari Minggu selama kunjungan dua hari ke Korea Selatan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral, pemerintah Jepang mengumumkan.
Pembicaraan yang direncanakan tersebut merupakan bagian dari dimulainya kembali kunjungan timbal balik rutin, yang disetujui oleh kedua pemimpin selama kunjungan Yoon ke Jepang pada bulan Maret.
Jepang dan Korea Selatan berupaya memperkuat hubungan membangun kepercayaan antara para pemimpin mereka dan memperkuat kerja sama di berbagai bidang seperti keamanan ekonomi dan langkah-langkah untuk menghadapi Korea Utara.
Kishida mengatakan bahwa selain mendorong kunjungan timbal balik, pembicaraan tersebut “akan memberikan kesempatan yang baik untuk bertukar pandangan secara terbuka mengenai percepatan hubungan masa depan antara Jepang dan Korea Selatan dan situasi internasional yang berubah secara drastis.” Komentar tersebut disampaikannya kepada wartawan menjelang pengumuman pemerintah di Accra pada Senin (Selasa waktu Jepang) saat berkunjung ke Ghana.
Sudah sekitar 12 tahun sejak terakhir kali perdana menteri Jepang mengunjungi Korea Selatan sebagai bagian dari pola kunjungan timbal balik, ketika Yoshihiko Noda melakukannya pada bulan Oktober 2011. Di luar pola tersebut, Shinzo Abe menjadi perdana menteri Jepang terakhir yang mengunjungi Korea Selatan, saat menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang di Korea Selatan pada Februari 2018.
Pemerintah juga mengumumkan bahwa Sekretaris Jenderal Sekretariat Keamanan Nasional Takeo Akiba akan melakukan kunjungan dua hari ke Korea Selatan mulai Rabu untuk bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan Cho Tae Yong sehubungan dengan kunjungan Kishida ke Korea Selatan. Pertemuan Akiba dan Cho akan menjadi awal pembicaraan mengenai keamanan ekonomi yang disepakati pada bulan Maret.
Agenda utama KTT tersebut diharapkan adalah kerja sama dalam membangun rantai pasokan semikonduktor dan produk lainnya.
Pemerintah Jepang, yang mengundang Yoon untuk menghadiri KTT Kelompok Tujuh di Hiroshima mulai 19 Mei, juga berharap dapat menyelenggarakan KTT Jepang-AS-Korea Selatan bertepatan dengan pertemuan G7.
Mengenai tuntutan hukum terkait dengan mantan pekerja yang diambil alih dari Semenanjung Korea pada masa perang, Kishida diperkirakan akan diberi pengarahan pada pertemuan puncak bilateral mengenai kemajuan penerapan solusi yang diumumkan oleh pemerintah Korea Selatan.
Keluarga 10 dari 15 penggugat yang memenangkan gugatan terhadap perusahaan Jepang atas masalah tersebut menerima solusi pemerintah Korea Selatan. Kishida diperkirakan akan menerima konfirmasi mengenai penerapan solusi tersebut selama perundingan puncak.
Namun, lima penggugat lainnya, termasuk para lansia yang selamat, menentang penyelesaian tersebut. Mereka menuntut permintaan maaf dari pihak Jepang. Opini publik di Korea Selatan juga masih keras.
Pada pertemuan puncak bulan Maret antara Jepang dan Korea Selatan, Kishida menyatakan bahwa Jepang akan terus menjunjung tinggi posisi kabinet sebelumnya berdasarkan pengakuan sejarah, yang mencakup kata-kata permintaan maaf dan penyesalan.
Masih harus dilihat apakah Kishida akan membuat pernyataan yang lebih mendalam mengenai isu-isu sejarah di pertemuan puncak tersebut, kata para pengamat.