8 April 2019
Calon presiden saat ini Joko Widodo dan pasangannya Ma’ruf Amin mengikuti parade karnaval di Tangerang Banten.
Calon presiden Indonesia saat ini, Joko Widodo, menyerukan persatuan di antara para pemilih saat ia dan pasangannya Ma’ruf Amin mengumpulkan ribuan pendukungnya dalam parade karnaval multikultural di Tangerang, provinsi Banten, pada Minggu (7 April).
Pada awal unjuk rasa sore itu, Pak Joko dan Pak. Ma’ruf yang merupakan seorang ulama menaiki kereta kuda dan memimpin pawai diiringi lautan pendukung yang bersorak dari pinggir jalan. Pak Joko telah melemparkan kaos kampanye ke kiri dan ke kanan.
Meriahkan suasana karnaval tersebut dengan menampilkan penari Reog Ponorogo tradisional Jawa, barongsai Tiongkok, dan Pencak Silat pencak silat tradisional Indonesia.
Para kandidat melakukan perjalanan penuh mengelilingi taman ibu kota Tangerang, melambat setiap kali melewati salah satu dari sembilan platform yang ditinggikan dan dihias yang didirikan oleh para pendukung lokal seperti milenial, klub wanita, dan klub musik Islami.
Unjuk rasa yang dilakukan oleh Joko sangat kontras dengan yang dilakukan oleh saingannya, Prabowo Subianto, pada hari sebelumnya. Saat Jokowi merayakan keberagaman dengan penampilan budaya dan musik mulai dari pop hingga tradisional, para penggemar Prabowo, yang sebagian besar adalah ulama konservatif, meneriakkan “Allahu Akbar (Tuhan Maha Besar)”.
Presiden Joko Widodo melakukan upaya ekstra dalam berkampanye di Banten, yang merupakan basis mantan jenderal Angkatan Darat, Prabowo. Banten merupakan bagian dari provinsi Jawa Barat sebelum dimekarkan menjadi provinsi tersendiri pada tahun 2000. Seperti halnya wilayah lain di Jawa Barat, agama memainkan peran yang sangat penting dalam masyarakat Banten dan para politisi dapat dengan mudah memainkan peran agama, menurut para pengamat.
Namun Banten juga merupakan provinsi dengan jumlah penduduk etnis Tionghoa yang signifikan, terutama di daerah yang disebut Teluk Naga atau Dragon Bay.
Pemilu pada tanggal 17 April akan menjadi pertandingan ulang antara Joko dan Prabowo, yang kalah dengan selisih enam persen secara nasional pada tahun 2014.
Namun, di Banten, yang merupakan rumah bagi 8,1 juta dari total 192,8 juta pemilih di 34 provinsi di Indonesia, Prabowo memenangkan sekitar 57 persen suara dibandingkan dengan 43 persen suara yang diraih Joko.
Dalam pidatonya di hadapan massa di Tangerang, Joko menekankan perlunya persatuan di antara para pemilih yang berbeda pandangan dan latar belakang politik, dan mengatakan bahwa demokrasi harus membawa kegembiraan karena setiap warga negara yang terpilih berhak memilih seorang pemimpin.
Mendesak para pemilih untuk melihat pengalaman dan rekam jejak masing-masing kandidat, Joko berjanji jika terpilih kembali akan memperluas program untuk membantu masyarakat miskin dan kurang beruntung mengatasi masalah ekonomi dan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap pendidikan.
Ia mengatakan lulusan sekolah menengah atas dan sekolah kejuruan dari keluarga berpenghasilan rendah yang memiliki nilai bagus akan diberikan beasiswa pemerintah untuk mendaftar di universitas. Karyawan yang diberhentikan akan dapat meningkatkan keterampilan mereka melalui program pelatihan yang disponsori pemerintah.
Ibu rumah tangga dari kelompok berpendapatan rendah juga akan mendapatkan kartu khusus untuk membeli beras, gula, dan minyak goreng dengan harga bersubsidi tinggi.
Salah satu pendukung rapat umum tersebut, Guy Zen, seorang penjual suku cadang mobil, membawakan sapu untuk melambangkan komitmen kuat Joko dalam memerangi korupsi.
Ia juga mengagumi komitmen Presiden Joko Widodo dalam mempromosikan pluralisme. “Kedua kandidat mengatakan mereka pro pluralisme, tapi Jokowi membuktikannya,” katanya kepada The Straits Times.