PH melihat visa elektronik untuk meningkatkan pariwisata dari India dan Tiongkok

27 Maret 2023

Manila, Filipina – Departemen Pariwisata (DOT) menjadi tuan rumah pertemuan konvergensi tingkat tinggi untuk membahas reformasi visa yang bertujuan untuk meningkatkan akses ke negara tersebut bagi wisatawan internasional, terutama dari India dan Tiongkok.

Pertemuan ini diadakan ketika DOT berupaya mengeksplorasi mekanisme perjalanan, terutama sistem e-visa, untuk meningkatkan akses ke negara tersebut bagi warga negara India, yang merupakan pasar penting dan berkembang bagi Filipina.

Menteri Pariwisata Christina Garcia Frasco menekankan pentingnya pasar wisata India, dan mencatat bahwa 58% pengunjung India adalah wisatawan berulang. India telah bangkit dari pasar peluang menjadi sumber pasar penting bagi pengunjung asing bagi Filipina.

mulus

Frasco melihat visa elektronik (e-visa) sebagai cara untuk membuat perjalanan menjadi lancar dan meningkatkan akses dari India.

“Kami adalah satu-satunya negara yang saat ini tidak menyediakan visa elektronik yang nyaman bagi warga negara India. Ini adalah pasar besar yang belum dijelajahi oleh Filipina,” kata kepala pariwisata tersebut.

DOT juga menyoroti potensi pasar Tiongkok, karena Tiongkok saat ini memiliki populasi lebih dari 1,4 miliar, dengan 160 juta warga Tiongkok bepergian ke berbagai negara.

Pada tahun 2019, Tiongkok merupakan negara sumber wisatawan masuk terbesar kedua, menghasilkan lebih dari 1,7 juta kedatangan dan menghasilkan pendapatan pariwisata sebesar P2,33 miliar.

Namun, maskapai penerbangan melaporkan bahwa pos konsuler di Tiongkok telah mengeluarkan imbauan yang membatasi permohonan visa hanya 60 hingga 100 per hari, kata DOT.

Untuk memenuhi target rendahnya setengah juta wisatawan Tiongkok, 1.704 visa harus dikeluarkan per hari. Target menengah yaitu satu juta wisatawan Tiongkok akan memerlukan 3.409 visa per hari, sedangkan target tinggi yaitu dua juta wisatawan Tiongkok akan memerlukan 6.818 visa per hari.

Frasco menekankan perlunya mengeluarkan lebih banyak visa untuk mencapai target yang diinginkan yaitu dua juta wisatawan Tiongkok.

Sederhanakan prosesnya

DOT juga merekomendasikan penyederhanaan persyaratan proses untuk Waiver of Exclusion Ground (WEG) dan pengecualian bagi siswa yang memenuhi syarat untuk mengajukan Izin Belajar Khusus (SSP) untuk industri Bahasa Inggris sebagai Bahasa Kedua (ESL). Negara ini juga mengharapkan 139 pelabuhan untuk wisata kapal pesiar dengan lebih dari 117,000 penumpang dipatok pada tahun 2023 saja.

Pertemuan konvergensi tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Departemen Luar Negeri (DFA), Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi (DICT), Departemen Kehakiman (DOJ), Biro Imigrasi dan lembaga pemerintah lainnya.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengatasi hambatan yang menghalangi Filipina untuk sepenuhnya membuka potensi pariwisata internasional.

DFA dan DICT telah berkomitmen untuk mendukung DOT dalam upayanya meningkatkan pariwisata negara. Pertemuan tersebut diakhiri dengan komitmen untuk membangun dan menerapkan sistem e-visa, serta menghilangkan faktor-faktor lain yang dibahas, dengan harapan dapat mencapai hasil segera untuk penerapan sistem e-visa dan menghilangkan faktor-faktor lain yang dibahas.

DOT melihat penerapan e-visa sebagai cara untuk membuat perjalanan menjadi lancar dan membuka potensi penuh pariwisata internasional di Filipina. Reformasi ini diharapkan dapat meningkatkan industri pariwisata negara tersebut, yang menghasilkan sekitar P2,7 triliun pada tahun 2019, dan berkontribusi sebesar 12,7% terhadap PDB negara tersebut.

agen sbobet

By gacor88