12 Desember 2022
PHNOM PENH – Perdana Menteri Hun Sen mengatakan Kamboja berkomitmen untuk mempertahankan keanggotaannya di World-Bays Club dan empat provinsi pesisir Kamboja akan berusaha mempertahankan keanggotaannya di klub tersebut.
Hun Sen membuat pernyataan tersebut pada pembukaan Kongres Dunia ke-16 World-Bays Club pada 10 Desember di Pantai Sokha Provinsi Preah Sihanouk.
Dikatakannya, sesuai strategi pemerintah untuk mengembangkan wisata pesisir, Preah Sihanouk ditetapkan sebagai destinasi wisata dan kawasan ekonomi multiguna; Kep akan menjadi tujuan wisata mewah kelas atas; Kampot adalah tujuan wisata warisan budaya dan agrowisata, sedangkan Koh Kong akan menjadi ekowisata dunia di pesisir.
Dia mengatakan mempertahankan keanggotaan itu adalah prioritas utama untuk menjaga perdamaian karena tidak ada turis yang mau mengambil risiko mengunjungi negara yang sedang berperang.
Dia mengatakan bahwa Kamboja merayakan keikutsertaannya dalam klub World-Bays ini dengan menyelenggarakan Festival Laut tahunan di masing-masing dari empat provinsi pesisir.
Hun Sen mengatakan bahwa menjadi anggota klub global ini menunjukkan kemajuan teluk Kamboja dalam aspek sosial ekonomi, pariwisata, urbanisasi dan lingkungan, yang semuanya menjadi faktor penentu untuk dimasukkan sebagai anggota klub.
Dia mengatakan kawasan pesisir merupakan tempat wisata utama ketiga setelah Siem Reap dan Phnom Penh, dengan Preah Sihanouk ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus multiguna.
Hun Sen mengatakan kepada Kementerian Pariwisata dan otoritas Preah Sihanouk untuk membangun museum teluk atau Maison de le Baie.
“Dalam hal ini, saya meminta ketua World-Bays Club dan semua anggota berbagi pengalaman dan proses mendirikan Maison de le Baie mereka,” kata Hun Sen.
Dia juga meminta Kementerian Pariwisata untuk bekerja sama dengan World-Bays Club untuk mendirikan Coastal Tourism Observatory, sebuah lembaga yang akan mempromosikan pengembangan wisata pesisir seperti yang telah dibentuk oleh anggota lainnya.
Dia mendesak para pejabat untuk mengadakan forum tahunan setiap 26 Mei di masing-masing dari empat provinsi pesisir untuk membahas dan bertukar pikiran tentang pembangunan pesisir Kamboja.
World-Bays Club didirikan pada tahun 1997 di Berlin, Jerman. Klub saat ini berkantor pusat di Vannes, Prancis, dengan 44 anggota dari 26 negara.
Kamboja dimasukkan sebagai anggota penuh World-Bays Club selama Kongres Ketujuh pada 6 Mei 2011 di Toubakouta, Senegal.
Klub setiap tahun menyelenggarakan kongresnya untuk menawarkan kesempatan kepada anggota untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman tentang pengelolaan teluk serta tantangan untuk menemukan solusi berkelanjutan untuk menjadikan teluk indah dan menarik. Kongres juga digelar untuk mempresentasikan destinasi dan produk wisata masing-masing anggota.
Hun Sen mengatakan dalam postingan media sosialnya bahwa setelah menjadi anggota World-Bays Club, Kamboja menjadi tuan rumah kongresnya pada tahun 2013 di Resor Bokor di Provinsi Kampot.
Kongres Dunia ke-16 World-Bays Club berlangsung hingga 14 Desember dengan tema “Bay of Peace, Bay of Hope”.
Menurut Hun Sen, kongres sempat dibatalkan selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Kamboja juga akan menggunakan kesempatan ini untuk membagikan keberhasilannya dalam mengendalikan Covid-19, karena penyakit tersebut telah menyebabkan krisis serius di industri pariwisata di seluruh dunia.