3 Maret 2023
MANILA – Polisi Biñan pada hari Kamis mengajukan kasus ke Departemen Kehakiman (DOJ) atas pelanggaran Undang-Undang Anti-Perpeloncoan terhadap enam anggota persaudaraan Tau Gamma Phi yang ditandai dalam kematian mahasiswa Universitas Adamson John Matthew Salilig.
Kapolsek Kota Biñan Virgilio Jopia mengatakan, yang mengajukan pengaduan dalam kasus tersebut adalah saudara laki-laki korban dan seorang korban yang main hakim sendiri.
Nama-nama berikut ini disebutkan dalam pengaduan: Earl Anthony Romero, Tung Cheng Teng, Sandro Victorino, Michael Lambert Ritalde, Jerome Balot dan Mark Pedrosa.
Awalnya, keenam orang tersebut seharusnya menjalani pemeriksaan, prosedur ringkasan untuk menentukan apakah seseorang yang ditangkap tanpa surat perintah karena pencabutan dakwaan akan dibebaskan sambil menunggu penyelidikan awal lebih lanjut, atau akan didakwa di pengadilan.
Namun keenam responden menandatangani surat pembebasan penahanan dan meminta penyelidikan awal. Akibat penandatanganan surat pernyataan tersebut, Kapolres Kota Biñan Virgilio Jopia mengatakan mereka akan tetap ditahan polisi.
DOJ telah melakukan penyelidikan awal pada 10 Maret, di mana keenam orang tersebut harus menyerahkan pernyataan balik mereka.
Dalam pemeriksaan, Direktur Polisi Laguna Randy Glenn Silvio mengatakan, sebagian dari enam tersangka sedang emosional.
“Tadi kita lihat ada yang menangis saat pemeriksaan, jadi terlihat penyesalannya (Saat pemeriksaan, beberapa tersangka menangis. Terlihat jelas mereka menyesali perbuatannya),” kata Silvio kepada wartawan.
Dari enam orang tersebut, katanya, salah satu dari mereka adalah orang pertama yang melapor ke polisi Manila dan mengidentifikasi peserta upacara inisiasi, sementara yang lain menunjukkan kepada pihak berwenang di mana jenazah tersebut dibuang.
Selain enam orang tersebut, baik Silvio maupun Jopia memastikan masih ada 10 orang lagi yang berminat dan akan terus melakukan penyelidikan.
Penghalang Keadilan
Ayah pemilik kendaraan yang mengangkut jenazah Salilig tak lagi memilih menjalani pemeriksaan pendahuluan.
“Dia ingin jaksa penuntut menyelesaikan kasus ini – apakah harus dibawa ke pengadilan atau tidak,” kata Silvio, seraya menambahkan bahwa keluarga ingin mempercepat proses jika ada kebutuhan untuk membayar jaminan karena masalah kesehatan.
Ia menambahkan, sang ayah juga ingin dibebaskan dari tahanan untuk mengurus kasus putranya.
“Katanya dia juga ingin menyerahkan anaknya ke pihak berwajib,” kata Silvio.
Dia didakwa dengan kasus menghalangi keadilan setelah keluarganya menolak menyerahkan kendaraan untuk penyelidikan.