Politisi menjanjikan keamanan bagi pria yang ‘menangkap 10 gadis Muslim untuk setiap gadis Hindu’

22 Februari 2023

ISLAMABADPolitisi India Pramod Muthalik mendesak para pemuda Hindu untuk merayu “10 gadis Muslim jika kita kehilangan satu gadis Hindu” melalui apa yang disebutnya “jihad cinta” dan berjanji untuk memberi mereka keamanan dan pekerjaan.

Menurut The Indian Express, pada acara publik di Bagalkote Karnataka pada 19 Februari, Muthalik, ketua partai nasionalis Hindu Sri Ram Sena, mengklaim bahwa ribuan gadis Hindu “dieksploitasi atas nama jihad cinta”. keyakinan bahwa umat Islam mencoba menipu wanita Hindu melalui pernikahan dan mengubah mereka menjadi Islam.

“Kami menyadari situasinya. Saya ingin mengundang generasi muda ke sini. Jika kita kehilangan satu gadis Hindu, kita harus menangkap 10 gadis Muslim. Jika Anda melakukannya, Sri Ram Sena akan bertanggung jawab atas Anda dan memberikan segala jenis keamanan dan pekerjaan,” kata Muthalik seperti dikutip dalam laporan tersebut.

“Gadis-gadis kami dieksploitasi dalam jihad cinta. Di seluruh negeri, ribuan gadis ditipu atas nama cinta. Kita harus memperingatkan mereka,” lanjut politisi itu.

Laporan tersebut juga menyatakan bahwa dalam percakapan dengan The Indian Express, Muthalik mengatakan bahwa dia telah membuat pernyataan serupa lebih dari 10 kali dan akan terus melakukannya untuk “melindungi perempuan Hindu”.

“Saya tidak mengatakan ini karena pemilu sudah dekat. Pernyataan saya selalu demi kepentingan umat Hindu,” kata laporan itu mengutip ucapannya.

Laporan tersebut menambahkan bahwa komentar Muthalik telah banyak dikritik, dan “jihad cinta” dianggap sebagai teori konspirasi tidak berdasar yang telah ditolak oleh pengadilan.

Seruan untuk mengambil tindakan terhadap Muthalik

Komentar politisi India tersebut dikecam oleh sejumlah anggota masyarakat sipil di negara tersebut.

Jurnalis Mohammed Zubair – yang ditangkap karena diduga menghina pemimpin agama Hindu di Twitter – bertanya mengapa polisi Karnataka tidak mengambil tindakan terhadap Muthalik.

Penulis dan aktivis Rahul Easwar mentweet bahwa “dalam Arsha Bharatha Sanskriti, kami menganggap perempuan sebagai devata (dewi)”.

“Terserah setiap Patriot untuk melayani dan melindungi semua perempuan dari semua jebakan dengan satu atau lain cara,” tambahnya.

Dalam cuitannya yang lain, dia berkata, “Dapatkah kita menghindarkan saudara perempuan Hindu dan Muslim kita dari hal ini? Dan laki-laki kita melawan/memperdebatkan topik ini tanpa ‘menangkap/menyeret wanita India’.”

Sutradara India Mansoor Hussain Khan mengatakan bahwa “perkataan kebencian yang bersifat besar hati dan seksis” dari Muthalik telah mempermalukan masyarakat Karnataka. Ia pun mengimbau polisi menindak tegas politisi tersebut.


Pengeluaran Sydney

By gacor88