20 Januari 2022
PHNOM PENH – Bank Dunia telah menyetujui pendanaan yang – bersama dengan hibah dari Kemitraan Global untuk Pendidikan – akan menyediakan pendanaan baru sebesar $69,25 juta untuk membantu Kamboja meningkatkan akses yang adil terhadap pendidikan dasar dan merespons dengan cepat terhadap krisis yang berdampak pada sistem pendidikan.
Dalam siaran persnya pada tanggal 18 Januari, mereka menyatakan akan memberikan kredit sebesar $60 juta melalui Asosiasi Pembangunan Internasional, sedangkan Kemitraan Global untuk Pendidikan akan memberikan hibah sebesar $9,25 juta.
Dikatakan bahwa pendanaan tersebut akan mendukung Proyek Peningkatan Pendidikan Umum (GEIP) yang berdurasi lima tahun, yang bertujuan untuk mendukung Kamboja dalam mencapai visi yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Pendidikan (ESP 2019-2023) yang berupaya untuk “menciptakan dan mengembangkan sumber daya manusia” mempunyai kualitas tertinggi dan masuk akal secara etis untuk mengembangkan masyarakat berbasis pengetahuan”.
Untuk mewujudkan tujuan ini, tambahnya, pemerintah Kamboja menyatakan komitmennya untuk mengatasi dua tantangan utama: rendahnya hasil pembelajaran siswa dan tidak setaranya akses terhadap pendidikan dasar berkualitas, termasuk pendidikan anak usia dini, dasar dan menengah.
Perwakilan Bank Dunia untuk Kamboja, Maryam Salim, mengatakan Kamboja tentu saja telah mencapai prestasi besar dalam memperluas akses terhadap pendidikan, namun pemerataan akses terhadap pendidikan bagi kelompok anak-anak tertentu – seperti mereka yang tinggal di daerah terpencil, berasal dari keluarga miskin, komunitas etnis minoritas dan mereka yang hidup dengan disabilitas – masih menjadi masalah.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa hasil belajar siswa sangat terdampak dengan penutupan sekolah yang berkepanjangan akibat pandemi Covid-19.
“Kami sangat berharap proyek ini dapat mengatasi tantangan-tantangan ini dan membangun kembali Kamboja dengan lebih baik,” katanya.
CEO Kemitraan Global untuk Pendidikan Alice Albright mengatakan pendanaan ini datang pada saat yang genting, karena varian baru virus corona Omicron sekali lagi memperburuk dampak pandemi terhadap sistem pendidikan di seluruh dunia.
“Kami berharap dana ini akan memungkinkan Kamboja untuk terus meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas dan memastikan bahwa anak-anak yang paling rentan dapat bersekolah dan belajar,” katanya.
Juru bicara Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Ros Soveacha mengatakan kementerian menyambut baik dan menghargai kerja sama lembaga terkait dan mitra pembangunan, termasuk Bank Dunia, sektor swasta, pendidik, orang tua, siswa, dan pemerintah daerah untuk berkontribusi terhadap peningkatan kualitas. pendidikan dan penguatan keselamatan kesehatan untuk pengajaran dan pembelajaran.