18 April 2023
KUALA LUMPUR – “Perkawinan paksa” tidak akan berhasil jika tidak ada rasa cinta timbal balik di antara para pemimpin puncak atau di tingkat akar rumput, kata Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob.
Mantan perdana menteri tersebut mengatakan keretakan mulai terlihat dalam “perkawinan paksa” yang dilakukan partai-partai berkuasa ketika mereka secara terbuka saling menyerang di ranah publik.
Merujuk pada pemerintahan persatuan di bawah Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim, anggota parlemen Bera mengatakan ada kemungkinan bahwa keretakan ini akan segera menyebabkan “keretakan permanen”.
“Apa pun yang kita lakukan, harus dengan rasa saling mencintai. Pernikahan paksa tidak akan bertahan lama. Kawin paksa seperti ini (antara mantan parpol rival) – kalau tidak ada rasa saling mencintai – akan retak dan terjadi perpecahan yang permanen,” kata Ismail Sabri dalam sebuah acara, Minggu.
“Untuk saat ini baru permulaan, tapi sudah ada (celah), apa lagi komentar DAP terhadap UMNO dan retort UMNO,” imbuh eks Wakil Ketua UMNO itu.
Ia mengatakan bahwa mantan anggota parlemen Pulai Datuk Nur Jazlan Mohamed telah secara terbuka mengkritik DAP, dan veteran DAP Lim Kit Siang telah memberikan tanggapannya, dan menambahkan bahwa anggota partai lainnya telah turun tangan dan menanggapi Nur Jazlan.
“Ini tidak bisa hanya berupa perkawinan antara para pemimpin tertinggi – harus ada perkawinan cinta antara mereka yang berada di tingkat akar rumput. Kalau tidak, beginilah yang terjadi (saling mengkritik masyarakat),” kata Ismail Sabri.
“Mungkin keadaannya akan menjadi lebih buruk; Saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Kami akan menunggu dan melihat,” tambahnya.
Pada tanggal 15 April, Nur Jazlan mengatakan hubungan UMNO dengan DAP dalam koalisi persatuan mempersulit partai tersebut untuk mendapatkan kembali dukungan Melayu.
Anggota dewan tertinggi UMNO Datuk Dr Puad Zarkashi juga mengatakan para pemimpin Pakatan seperti Lim dan anggota parlemen PKR Pasir Gudang Hassan Abdul Karim khawatir akan kemungkinan pengampunan kerajaan untuk mantan perdana menteri Datuk Seri Najib Razak yang akan memperkuat UMNO.
Baik Lim maupun Hassan secara terbuka menentang permohonan Dewan Tertinggi UMNO ke Istana pada tanggal 9 April untuk meminta pengampunan kerajaan bagi mantan presiden UMNO, Najib.
Lim memperingatkan bahwa pemerintah bisa menghancurkan dirinya sendiri, sementara Hassan mengatakan pemerintah akan menghadapi bencana besar jika Najib diberikan pengampunan kerajaan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DAP Anthony Loke di PUTRAJAYA mengakui bahwa akan ada perbedaan pendapat di antara partai-partai di bawah pemerintahan saat ini.
“Dalam hubungan apa pun pasti ada perbedaan, karena kami tidak berasal dari pihak yang sama.
“Hal ini memang diharapkan dengan memperhatikan perbedaan pendapat, namun kita mampu mengelola perbedaan tersebut,” ujarnya.
Anggota kabinet Pakatan dan UMNO bekerja sama dengan baik, katanya kepada wartawan.