11 April 2023
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) patut mendapat pujian karena telah menindak mantan pejabat pajak lainnya, namun kami tetap mewaspadai apakah KPK akan bertindak lebih dalam dan lebih keras hingga semua pihak yang terlibat mendapatkan iurannya, dan seluruh sistem benar-benar melakukan hal yang sama. membaik adalah.
Pada tanggal 1 April, KPK menahan mantan pemungut pajak kelas menengah Rafael Alun Trisambodo, yang menjadi pusat perhatian karena memamerkan gaya hidup mewahnya, dengan tuduhan menyuap wajib pajak selama 12 tahun terakhir.
Petugas pajak yang dipermalukan, yang diidentifikasi oleh media pada awal penyelidikan dengan inisial RAT, akan tetap ditahan selama 20 hari sementara lembaga anti-korupsi membangun kasus seputar pekerjaannya sebagai pengontrol pajak di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. .
Ia ditetapkan sebagai tersangka pada 30 Maret, hampir sebulan setelah KPK pertama kali memanggilnya untuk dimintai keterangan guna memperjelas harta kekayaannya.
KPK mengklaim Rafael mulai melakukan kejahatan keuangan tersebut setelah ia menjadi Kepala Bagian Pemeriksaan, Penyidikan, dan Penagihan Pajak di Kantor Pajak Jawa Timur pada tahun 2011.
Diberhentikan secara tidak hormat dari kementerian, Rafael disebut-sebut telah merekomendasikan perusahaan konsultan pajak miliknya, PT Artha Mega Ekadhana, kepada auditee yang berupaya menyelesaikan permasalahan perpajakan mereka. Sebagai imbalannya, dia akan menerima pembayaran yang menurut perkiraan penyelidik bisa mencapai US$90.000.
Dalam kasus tersebut, saat dilakukan penggeledahan, KPK menyita brankas berisi uang senilai Rp 32,2 miliar (US$2,16 juta) dan 70 tas mewah di rumahnya di kawasan kelas atas Simprug, Jakarta Selatan.
Ketua KPK Firli Bahuri berjanji akan mengusut orang-orang dari jaringan Rafael. Pekan lalu, setidaknya dua pejabat Kementerian Keuangan telah dipanggil untuk menghadapi musik tersebut. Haruskah kita menahan nafas sambil menunggu?
Kecurigaan terhadap kekayaan Rafael yang terkesan tak sebanding dengan jabatannya kian menguat setelah putranya, Mario Dandy Satrio, ditangkap atas tuduhan penyerangan terhadap remaja putra anggota GP Ansor, sayap pemuda Nahdlatul Ulama (NU), kelompok akar rumput terbesar di Tanah Air. . organisasi Islam.
Di akun media sosialnya, Mario memamerkan gaya hidup mewah keluarganya, termasuk kepemilikan sepeda motor Jeep Rubicon dan Harley Davidson. Polisi menyita Jeep tersebut sebagai barang bukti, karena Mario dituduh menukar plat nomornya sebelum diduga menculik anak laki-laki yang akhirnya akan dia serang.
Jika bukan karena dugaan tindak pidana yang dilakukan putranya yang terekam kamera ponsel pintar seperti yang banyak terjadi saat ini, masyarakat tidak akan mengetahui dugaan korupsi yang dilakukan Rafael. Nah, korupsi semacam ini sudah menjadi rahasia umum.
Kini setelah seekor kucing, atau lebih tepatnya seekor tikus, sudah keluar dari kantong, masyarakat akan mengawasi dengan cermat untuk mengetahui lebih lanjut. Dalam banyak kesempatan, kita telah melihat bagaimana KPK enggan mengikuti arus uang dan mengambil keuntungan besar dalam kasus korupsi, terutama jika kasus tersebut melibatkan politisi atau pejabat tinggi.
Kami berharap agar lembaga pemberantasan korupsi tidak berhenti pada pelaku yang terpuruk kali ini.
Kasus Rafael membuka kotak Pandora mengenai kejanggalan yang melibatkan pejabat kantor pajak lainnya.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud, MD, yang mengepalai Komite Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, pada 20 Maret lalu mengungkap laporan adanya pembayaran mencurigakan di Kementerian Keuangan senilai sekitar Rp 349 triliun.
Pernyataan Mahfud semakin menambah kemarahan masyarakat atas dugaan korupsi dan gaya hidup boros pejabat pemerintah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjanji akan bekerja sama dengan Mahfud untuk mengatasi laporan pembayaran mencurigakan di kementerian.
Mudah-mudahan uji coba Rafael ini akan membuat wadah yang tersegel tersebut terbuka sepenuhnya dan masyarakat dapat melihat dongkrak yang muncul dari dalam kotak tersebut. Dalam analogi ini, publik bisa menebak secara luas apa yang ada di dalam kotak kejutan tersebut, namun pengungkapannyalah yang membawa kepuasan.