20 April 2023
SEOUL – Samsung Electronics mendapatkan kembali posisi teratas di pasar ponsel pintar global pada kuartal pertama tahun ini, sedikit menyalip rival beratnya Apple, yang menduduki peringkat pertama pada kuartal sebelumnya, sebuah laporan menunjukkan pada hari Rabu.
Pada periode Januari-Maret, Samsung memiliki pangsa pasar sebesar 22 persen, diikuti oleh Apple dengan 21 persen, menurut laporan yang dirilis oleh pelacak pasar Canalys. Raksasa teknologi Korea Selatan itu adalah “satu-satunya pemasok” yang membukukan lonjakan triwulanan selama tiga bulan pertama tahun ini, kata laporan itu.
Samsung kehilangan posisi teratas dari Apple pada periode Oktober-Desember tahun lalu setelah peluncuran seri iPhone 14. Pada saat itu, Apple menyumbang 25 persen dari penjualan ponsel pintar global, sementara Samsung mengambil 18 persen.
Mulai Februari tahun ini, Samsung bisa meningkatkan penjualan dengan meluncurkan seri andalan terbaru Galaxy S23 di sekitar 130 negara. Dibandingkan dengan seri S22 sebelumnya, penjualan smartphone andalannya di beberapa wilayah meningkat sekitar 70 persen tahun-ke-tahun, mengalahkan ekspektasi sebelumnya, kata perusahaan tersebut. Di Korea saja, penjualan ponsel melampaui angka 1 juta pada awal bulan ini.
“Performa bertenaga model Galaxy S23 Ultra dan fitur paling inovatifnya, kamera dengan sensor 200 megapiksel, berhasil memikat hati konsumen,” kata sumber industri yang tidak ingin disebutkan namanya kepada The Korea Herald.
Namun, pada periode yang sama, kesenjangan pangsa pasar antara Samsung dan Apple hanya sebesar 1 poin persentase, turun dari 6 poin persentase pada tahun lalu, sehingga dapat membahayakan posisi dominan Samsung di pasar.
Sementara itu, pembuat ponsel pintar Tiongkok Xiaomi tetap menjadi penjual ponsel pintar terbesar ketiga selama periode tersebut dengan pangsa pasar 11 persen.
Dua pesaing Tiongkok lainnya, Oppo dan Vivo, masing-masing menyumbang 10 persen dan 8 persen, karena mereka mendapatkan pijakan yang lebih kuat di kawasan Asia-Pasifik dan pasar dalam negeri mereka.
Canalys menganalisis bahwa pasar ponsel pintar global secara keseluruhan mengalami kerugian kuartalan kelima berturut-turut, turun 12 persen tahun-ke-tahun pada kuartal pertama, dan pasar belum pulih meskipun terdapat perbaikan terbatas pada faktor-faktor makro yang merugikan.
“Masih terlalu dini untuk memprediksi pemulihan permintaan konsumen secara keseluruhan. Namun, volume penjualan pasar ponsel pintar global diperkirakan akan membaik karena berkurangnya persediaan dalam beberapa kuartal ke depan,” kata analis Canalys, Toby Zhu.
Meskipun beberapa vendor ponsel pintar menjadi lebih aktif dalam perencanaan produksi dan pemesanan komponen, penjualan ponsel pintar menurun karena perusahaan semakin fokus pada inovasi, efisiensi, dan kualitas dibandingkan kuantitas sebagai prioritas strategis mereka, tambahnya.