19 Januari 2022
KUALA LUMPUR – PETALING JAYA: Penawaran penjualan sertifikat vaksinasi Covid-19, beberapa di antaranya setinggi RM3,500, dapat ditemukan secara online.
Ada pasar di antara mereka yang tidak divaksinasi yang sangat ingin mendapatkan sertifikat karena persyaratan ketat yang ditetapkan oleh perusahaan mereka dan bagi mereka yang ingin bepergian ke luar negeri.
Calon pembeli dapat menyampaikan pertanyaan dari klinik yang menyediakan “suntikan kosong” yang dapat ditemukan di platform sosial seperti Facebook dan Telegram.
Calon pembeli akan diminta memberikan nama lengkap, nomor kartu identitas, dan nomor MySejahtera untuk mendapatkan sertifikat digital dalam waktu tujuh hingga 14 hari.
Mereka yang membeli dalam bundel berisi lima atau lebih akan mendapat diskon.
Penjual juga menjamin bahwa segala informasi terkait transaksi akan dijaga kerahasiaannya.
Pemeriksaan online The Star menunjukkan beberapa vendor menawarkan sertifikat vaksinasi.
Seorang dokter, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada The Star bahwa sertifikat ini asli, dan satu-satunya hal yang tidak akan diperoleh pembeli adalah suntikannya.
Untuk memperjelas, kata sumber itu, klinik yang berwenang memberikan suntikan Covid-19 akan diberikan akses ke Sistem Administrasi Vaksin Malaysia (MyVAS).
“Mendapatkan sertifikatnya mudah, yang perlu dilakukan dokter hanyalah mendaftarkan data Anda di sistem dan selesai. Anda bisa segera mendapatkan sertifikat fisik dan digital MySejahtera.
“Jika Anda masuk ke dalam sistem, semuanya akan terlihat sama, di dalamnya terdapat nomor batch vaksin, klinik tempat mereka mendapatkan suntikan, dan bahkan nama dokter yang memberikan vaksinasi.” Jadi jika polisi berhasil menemukan orang-orang yang mengaku membeli sertifikatnya, mereka bisa menemukan penjual yang menggunakan informasi tersebut. Namun jika tidak ada bukti transaksi dan pembeli tidak mengakui bahwa mereka membeli sertifikat tersebut, maka akan sangat sulit mengetahui siapa yang memperoleh sertifikat tersebut secara ilegal,” kata dokter tersebut.
Sumber tersebut mengatakan bahwa dokter hanya diharuskan mengembalikan botol kosong untuk membuktikan bahwa vaksinasi telah diberikan dengan benar.
“Banyak cara yang bisa mereka lakukan untuk menipu, dokter bisa saja membuang vaksinnya dan mengembalikan botol kosongnya.
“Sertifikat vaksinasi dijual hanya RM500 di pasar,” kata sumber tersebut.
Namun, Kementerian Kesehatan akan dapat mendeteksi penyalahgunaan berdasarkan jumlah vaksinasi yang diberikan dan persediaan yang dikirimkan ke pusat vaksinasi.
“Misalnya, jika sebuah klinik menerima 1.000 botol Pfizer, maka klinik tersebut dapat memberikan vaksin kepada 6.000 orang, namun jika mereka memasukkan lebih banyak ke dalam sistem, katakanlah 6.050 orang, hal itu akan menimbulkan kecurigaan,” kata dokter tersebut.