Situasi banjir di Bangladesh kemungkinan akan memburuk, seruan minta tolong semakin keras

20 Juni 2022

DHAKA – Banjir yang mendatangkan malapetaka di distrik utara dan timur laut negara ini mungkin akan semakin buruk karena permukaan air di sungai-sungai yang sudah meluap mungkin akan terus meningkat selama dua hari ke depan, menurut Pusat Prakiraan dan Peringatan Banjir.

“Brahmaputra-Jamuna, Gangga-Padma, Surma, Kushiyara, Teesta, Dharla, Dudhkumar dan semua sungai besar lainnya mungkin terus naik selama 48 jam ke depan,” demikian perkiraan FFWC yang dirilis pukul 6 sore kemarin.

Di distrik Sylhet, Sunamganj dan Netrakona, situasinya mungkin memburuk dalam 24 jam ke depan karena curah hujan sedang hingga lebat di wilayah utara dan timur laut negara itu serta negara bagian Assam, Meghalaya, dan Benggala Barat di India.

Derasnya air dari hulu di India serta hujan deras di wilayah tersebut menyebabkan sebagian besar wilayah Sylhet dan wilayah utara terendam banjir, sehingga berdampak pada sejumlah orang.

FFWC juga memperkirakan bahwa situasi di daerah dataran rendah di distrik Lalmonirhat, Nilphamari, Rangpur, Kurigram, Gaibandha, Bogra, Jamalpur dan Sirajganj mungkin akan semakin memburuk.

Banjir bahkan dapat menggenangi daerah dataran rendah di distrik-distrik tengah negara seperti Tangail, Munshiganj dan Shariatpur, tambah perkiraan tersebut.

Air dari sembilan sungai di seluruh negeri mengalir di atas tingkat bahaya kemarin pagi, kata buletin itu, seraya menambahkan bahwa 11 distrik sejauh ini terkena dampak banjir yang sedang berlangsung.

Sementara itu, akibat banjir bandang, ribuan orang di wilayah timur laut menghadapi krisis pangan dan air minum yang akut.

Seruan kesusahan semakin nyaring di daerah-daerah yang terkena dampak banjir meskipun lembaga-lembaga pemerintah berupaya memberikan bantuan.

“Kami berlindung di jalan karena rumah kami terendam air. Namun hingga saat ini kami belum menerima bantuan pangan dari pemerintah. Orang yang baik hati memberi kami makanan,” kata Akbar Hossain, yang berlindung di jalan Sylhet-Companiganj di kawasan Shalutikar di upazila Gowainghat Sylhet.

“Ratusan orang berlindung di sekolah dasar negeri di Chaila Afzalabad, serikat upazila kami. Tapi kami tidak mendapat kelegaan. Kami bahkan tidak bisa membeli makanan karena toko tutup berhari-hari,” kata Swadhin Pintu, warga Chhatak upazila di Sunamganj.

Namun, pejabat pemerintah di distrik Sylhet dan Sunamganj mengatakan bahwa sekitar tiga lakh orang dan sekitar satu lakh ternak telah berlindung di 717 pusat banjir di dua distrik yang paling parah terkena dampak banjir.

Mereka mengatakan uang tunai Tk 65 lakh, 1.062 ton beras dan sekitar 12.900 kantong makanan kering sejauh ini telah didistribusikan kepada korban banjir di kedua distrik tersebut.

Selain itu, makanan matang juga dibagikan kepada 30.000 orang yang terkena dampak, kata mereka, seraya menambahkan bahwa 260 tim medis bekerja untuk memberikan layanan medis kepada para korban.

Komisaris Divisi Sylhet Muhammad Mosharrof Hossain mengatakan setidaknya empat juta orang terkena dampak banjir di wilayah tersebut dan jumlahnya terus meningkat.

Penduduk setempat mengatakan banyak orang berlindung di jalan raya atau tepi sungai terdekat karena pusat banjir terlalu padat atau terletak jauh dari rumah mereka.

Tentara Bangladesh, Angkatan Laut Bangladesh, polisi, Penjaga Perbatasan Bangladesh dan berbagai lembaga lainnya serta pemerintah setempat bekerja untuk menyelamatkan orang-orang yang terdampar.

Sementara itu, layanan kereta api rute Dhaka-Sylhet dilanjutkan kembali kemarin sore setelah terhenti sekitar 24 jam karena air banjir surut di beberapa daerah, kata pejabat kereta api.

Pasokan listrik juga telah dilanjutkan di beberapa wilayah kota Sylhet sejak Sabtu malam, kata penduduk setempat.

judi bola online

By gacor88