7 Maret 2022
BEIJING – Ilmuwan Tiongkok akan menggunakan teknologi penginderaan jauh dan Big Earth Data untuk membantu negara lain mengejar pembangunan berkelanjutan dengan berbagi data, alat analisis, dan wawasan, kata penasihat politik nasional.
Teknologi penginderaan jauh mengacu pada penggunaan sensor berbasis satelit atau pesawat terbang untuk mendapatkan informasi tentang objek atau fenomena ilmiah tanpa melakukan kontak fisik. Big Earth Data adalah data besar yang terkait dengan Ilmu Bumi, termasuk kondisi atmosfer, oseanografi, geologi, aktivitas manusia, dan lain-lain.
Pada bulan November, China meluncurkan SDGSAT-1, satelit ilmiah pertama di dunia yang didedikasikan untuk memenuhi 17 tujuan yang disoroti dalam Agenda PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan 2030.
Pada bulan September, China juga membuka Pusat Penelitian Internasional untuk Data Besar untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Beijing. Ini adalah lembaga pertama di dunia yang khusus menggunakan Big Earth Data untuk mewujudkan SDG, dan pembukaannya menerima pesan ucapan selamat dari Presiden Xi Jinping dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Guo Huadong, anggota Komite Nasional ke-13 Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok dan juga ilmuwan kepala satelit dan direktur pusat penelitian, mengatakan kepada China Daily bahwa salah satu hambatan terbesar untuk mencapai SDG adalah kurangnya data untuk akurat menganalisis dan mengevaluasi kemajuan mereka.
Oleh karena itu, satelit tersebut bertujuan untuk memeriksa jejak aktivitas manusia untuk membantu mempelajari indikator SDG terkait interaksi manusia-alam, yang sangat penting untuk membangun kota dan komunitas yang berkelanjutan, kata Guo.
SDGs lainnya terkait aksi iklim, serta kondisi kehidupan air dan bumi juga dapat memanfaatkan kekayaan data ilmu kebumian sehingga para peneliti dan pembuat kebijakan dapat membuat inovasi dan keputusan terkait pembangunan berkelanjutan berdasarkan fakta ilmiah, ujarnya.
Guo mengatakan pusat tersebut akan merilis kumpulan data pertamanya yang dikumpulkan oleh satelit akhir tahun ini, dan institusi dari semua negara dipersilakan untuk mendaftar dan menggunakan data tersebut secara gratis.
Sementara itu, bagi mereka yang tidak memiliki alat yang tepat untuk memproses dan menganalisis data sebesar itu, pusat ini juga dapat menyediakan komputasi awan dan layanan data lainnya untuk membantu pengguna memanfaatkan informasi mereka dengan sebaik-baiknya.
Di tahun-tahun mendatang, Guo mengatakan pusat tersebut akan terus menyediakan infrastruktur data dan produk informasi terkait pengembangan SDGs, memberikan wawasan baru untuk pemantauan dan evaluasi SDGs.
China juga berencana mengembangkan dan meluncurkan serangkaian satelit ilmiah untuk melayani SDGs, dan akan membantu negara-negara berkembang mengembangkan kapasitas mereka untuk mencapai SDGs mereka sendiri, tambahnya.