Tingginya permintaan akan pekerja asing menunjukkan bahwa bisnis di Malaysia berjalan dengan baik: Menteri

19 April 2022

KUALA LUMPUR – Lebih dari setengah juta lamaran tenaga kerja asing yang baru-baru ini diajukan oleh berbagai industri merupakan indikasi bahwa perusahaan bisnis di negara tersebut berjalan dengan baik, kata Menteri Sumber Daya Manusia Datuk Seri M. Saravanan.

Ia mengatakan, aneh jika pelaku industri menyebut bisnis buruk ketika permintaan tenaga kerja asing tinggi.

“Jumlah ini hanya untuk grup pertama dan masih ada grup kedua. Artinya perekonomian Malaysia sedang baik-baik saja.

“Kalau soal kenaikan gaji, belum pernah ada pemberi kerja yang menyetujuinya, tapi lama kelamaan gajinya tetap harus disesuaikan,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dia menanggapi para pelaku industri yang menyerukan agar upah minimum baru sebesar R1 500 diberlakukan secara bertahap.

Ia mengatakan hingga 7 April, terdapat 519.937 lamaran TKA.

Saravanan juga mengatakan bahwa pemerintah akan melanjutkan penerapan upah minimum sebesar R1 500 pada tanggal 1 Mei, baik hujan maupun cerah.

Pemerintah, lanjutnya, hanya memberikan pengecualian pada beberapa industri setelah adanya pertimbangan tertentu.

“Saya memahami ada beberapa perusahaan yang mengalami permasalahan, terutama yang bergerak di sektor informal.

“Tetapi saya perhatikan ketika saya memberikan pengecualian kepada beberapa orang, ada orang lain yang menginginkannya juga.

Ujung-ujungnya yang dirugikan adalah masyarakat, ujarnya.

Kenaikan upah minimum saat ini dari RM1.200 menjadi RM1.500 tidak dilakukan secara acak melainkan berdasarkan kajian yang diwajibkan undang-undang, tambahnya.

Di antara mereka yang dikecualikan dari upah minimum sebesar R1.500 adalah petani, hotel dan pelaku industri pariwisata, serta perusahaan dengan karyawan kurang dari lima.

Saravanan sebelumnya menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) antara Organisasi Jaminan Sosial (Socso) dan MyQaseh, sebuah kelompok non-pemerintah yang bekerja untuk mencegah dan mengakhiri tunawisma.

MOU ini merupakan bagian dari inisiatif Zero Homeless melalui program penempatan kerja Socso.

Perjanjian tersebut ditandatangani oleh CEO Socso Datuk Seri Mohammed Azman Aziz Mohammed dan CEO MyQaseh Sdn Bhd Trina Thomas Raj.

Sejauh ini, 100 tunawisma telah mendapatkan penempatan kerja berdasarkan inisiatif ini, kata Saravanan.

“Tunawisma adalah masalah serius. Banyak dari orang-orang ini meninggalkan rumah mereka untuk mencari pekerjaan yang lebih baik dan berakhir di jalanan. Melalui upaya ini, ada titik terang di ujung terowongan bagi mereka.

“Ini adalah pendekatan yang penting seiring dengan upaya kita untuk meningkatkan keterampilan dan meningkatkan kualitas masyarakat di pasar tenaga kerja. Tidak boleh ada satupun yang tertinggal dalam pembangunan negara ini,” imbuhnya.

Socso menawarkan sekitar 400.000 pekerjaan secara nasional kepada masyarakat Malaysia melalui MyFutureJobs, beberapa di antaranya mungkin ditujukan kepada komunitas tunawisma.

taruhan bola online

By gacor88