9 Februari 2023
KUALA LUMPUR -Mantan manajer hubungan bank Datuk Seri Najib Razak mengatakan kepada Pengadilan Tinggi bahwa menangani rekening perdana menteri sangat menegangkan.
Joanna Yu (foto), yang menangani rekening Najib di AmBank, juga bersaksi bahwa dia terkejut ketika pemodal buronan Low Taek Jho, alias Jho Low, memberitahunya tentang niat mantan perdana menteri untuk membuka rekening di AmBank open.
“Saya agak terkejut karena saya tidak menyangka Perdana Menteri Malaysia mau membuka rekening di AmBank.
“Saya kira dia akan pergi ke bank negara atau Maybank,” kata saksi penuntut.
Namun, menurut Yu, Low memberitahunya bahwa “bukan levelnya” untuk memfasilitasi pembukaan rekening bank dan seharusnya Cheah Tek Kuang (mantan direktur pelaksana AmBank) atau lebih tinggi untuk bertemu dengan Najib.
“Jadi, ketika itu dimulai, saya tidak tahu apa yang diharapkan. Kita jalan saja dan Cheah pergi menemui Datuk Seri (Najib),” kenang Yu.
Seiring berjalannya waktu, Yu mengatakan bahwa rekening Najib sudah tekor dan ada tekanan untuk mencairkan cek.
“Tapi kami diberitahu bahwa kami tidak dapat menolak cek karena dia adalah perdana menteri. Saya berada di bawah tekanan. Jadi, itu menegangkan dan menantang,” katanya.
Saksi tersebut bersaksi dalam pemeriksaan ulang Wakil Jaksa Penuntut Umum Ahmad Akram Gharib pada Rabu (8/2) di persidangan Najib terkait penyelewengan dana 1Malaysia Development Berhad (1MDB) sebesar R2,28 miliar di sini.
DPP Ahmad Akram: Kalau cek terpental, kira-kira apa yang akan terjadi?
Yu: Saya tidak tahu. Kami khawatir dengan laporan negatif media jika cek Perdana Menteri melambung. Itu bisa apa saja. Ini adalah cek yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Malaysia. Segalanya bisa terjadi. Itu adalah risiko bagi reputasi perdana menteri. Saya sangat stres saat itu.
DPP Ahmad Akram: Anda bilang media bisa jemput dan nama PM dicoreng kalau cek dibiarkan terpental. Mengapa Anda berpikir begitu?
Yu: Ini Malaysia. Saya tidak bisa mengatakan dengan pasti, tapi saya ingat itu bersifat politis, dan itu adalah akun PM. Kami tidak mengizinkan cek terpental karena kami tidak ingin menimbulkan dampak bagi bank dan Malaysia.
Najib (70) menghadapi total 25 dakwaan – empat karena penyalahgunaan kekuasaan yang diduga memberinya keuntungan finansial sebesar R2,28 miliar; dan 21 untuk pencucian uang yang melibatkan jumlah uang yang sama.
Sidang di hadapan Hakim Collin Lawrence Sequerah berlanjut pada Kamis (9/2).