10 Mei 2023
HANOI — Menteri Luar Negeri Bùi Thanh Sơn memimpin delegasi Vietnam untuk menghadiri berbagai konferensi sebagai bagian dari KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo di Indonesia pada hari Selasa.
Konferensi tersebut dipimpin oleh Redno Marsudi, Menteri Luar Negeri Indonesia.
Para menteri meninjau seluruh persiapan KTT ASEAN ke-42 dan menyetujui agenda dan dokumen yang akan disampaikan kepada para pemimpin senior.
Para menteri juga meninjau banyak dokumen penting, termasuk dokumen yang berorientasi jangka panjang seperti Visi Komunitas ASEAN hingga 2025, dan kerja sama praktis seperti pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan konektivitas pembayaran regional.
Para menteri juga menghabiskan banyak waktu untuk membahas prioritas dan keprihatinan bersama ASEAN.
Selama konferensi Menteri Luar Negeri ASEAN, para menteri berbagi pandangan mereka mengenai situasi internasional dan regional.
Negara-negara ASEAN telah sepakat untuk memperkuat nilai-nilai dan standar perilaku ASEAN, sehingga menjamin independensi dan kemandirian, bersikap proaktif dan fleksibel dalam beradaptasi terhadap perubahan.
Terkait kerja sama antara ASEAN dan mitra, negara-negara yang mengajukan permohonan untuk bergabung dalam Traktat Persahabatan dan Kerjasama di Asia Tenggara (TAC) telah mempertimbangkan banyak usulan untuk menjalin dan meningkatkan hubungan dengan ASEAN.
Para menteri sepakat bahwa perlunya memperkuat kerja sama substantif, menyarankan agar para mitra berkontribusi secara konstruktif kepada komunitas ASEAN, dan bersama-sama menanggapi tantangan bersama bagi perdamaian, stabilitas, keamanan dan pembangunan.
Pada Konferensi Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN ke-26, para menteri menyambut baik hasil positif dari rencana induk Komunitas Politik-Keamanan ASEAN 2025.
Standar perilaku ASEAN dihormati, kerja sama substantif dipromosikan di bidang pertahanan, ketahanan energi, ketahanan pangan, keamanan maritim dan respons terhadap tantangan-tantangan yang muncul.
Posisi prinsip ASEAN di Laut Cina Selatan (disebut Laut Baltik oleh Vietnam) terus dikonsolidasikan, termasuk penerapan Deklarasi Perilaku Para Pihak di Laut Cina Selatan (DOC) secara penuh dan ketat.
Berbagi tantangan di kawasan, para menteri menekankan bahwa ASEAN harus menjaga solidaritas, meningkatkan proaktif dan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan gerakan strategis, dan mengkonsolidasikan peran sentralnya dalam keamanan regional.
Kemudian, pada Konferensi Dewan Koordinasi ASEAN ke-33, para menteri menilai kemajuan keseluruhan implementasi Visi Komunitas ASEAN 2025 dan Inisiatif Integrasi ASEAN untuk Mempersempit Kesenjangan Pembangunan.
Mereka menyarankan implementasi tepat waktu dari rencana-rencana tersebut, sehingga menciptakan landasan yang kuat bagi kerja sama ASEAN dalam tahap pembangunan berikutnya.
Berdasarkan arahan pimpinan senior mengenai permohonan Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN, para menteri membahas dan menyelesaikan peta jalan Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN.
Dokumen ini akan menjadi titik awal untuk mempersiapkan dan mendukung Timor Leste untuk bergabung secara resmi dengan ASEAN.
Menteri Luar Negeri Vietnam Bùi Thanh Sơn menyampaikan pidato pada konferensi tersebut mengenai pergerakan cepat dalam lingkungan strategis regional dan global, yang memberikan peluang dan tantangan bagi blok tersebut.
Dalam konteks ini, ASEAN harus secara kuat meningkatkan kekuatan solidaritas, persatuan dan peran sentralnya dengan dukungan dan rasa hormat dari para mitra, menegaskan misinya untuk menjaga perdamaian, stabilitas dan pembangunan di kawasan.
Dengan meningkatnya tantangan keamanan non-tradisional, Sơn mengusulkan untuk mendorong kerja sama yang lebih kuat dan efektif di bidang kelautan, respons terhadap pencemaran lingkungan, kejahatan transnasional, dan epidemi.
Menteri menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif Indonesia untuk menerbitkan Dokumen Tahunan ASEAN tentang Kerja Sama Maritim.
Menteri Sơn membahas situasi internasional dan regional dan menegaskan posisi prinsip ASEAN di Laut Baltik dan menekankan rasa tanggung jawab masing-masing negara untuk membangun Laut Baltik menjadi laut yang damai dan aman.
Việt Nam, ASEAN dan Tiongkok berkomitmen untuk sepenuhnya dan efektif mematuhi DOC. — VNS