18 April 2022
PHNOM PENH – Volume perdagangan Kerajaan mencapai lebih dari $13 miliar pada kuartal pertama tahun ini, meningkat lebih dari sembilan persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ekspor Kerajaan juga meningkat lebih dari 25 persen.
Menurut Departemen Umum Bea dan Cukai (GDCE) di bawah Kementerian Ekonomi dan Keuangan, volume perdagangan Kamboja mencapai $13,1 miliar dalam tiga bulan pertama, meningkat 9,1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021, ketika tercatat $12 miliar. .
Volume ekspor pada kuartal pertama mencapai $5,7 miliar, meningkat 25,7 persen dari $4,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Volume impor mencapai $7,4 miliar, sedikit menurun dari $7,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Defisit perdagangan Kerajaan Arab Saudi pada kuartal pertama mencapai $1,7 miliar.
Hong Vanak, direktur Ekonomi Internasional di Royal Academy of Kamboja, mengatakan pengendalian Covid-19 yang efektif di Kerajaan, tingkat vaksinasi yang tinggi, dan situasi politik yang mendukung adalah faktor utama di balik peningkatan ekspor pertanian secara bertahap. Hal ini juga didorong oleh perjanjian perdagangan bebas (FTA) Kamboja dengan negara lain.
“Peningkatan volume perdagangan mencerminkan fakta bahwa Kamboja memainkan peran penting dalam rantai produksi global,” ujarnya.
Namun demikian, ia mengatakan Kamboja perlu berbuat lebih banyak dalam diversifikasi pasar produk-produknya untuk meningkatkan volume ekspor dan mengatasi kekurangan tersebut.
“Untuk mengurangi impor, Kamboja perlu memetik manfaat dan memanfaatkan potensi bahan bakunya semaksimal mungkin. Penggunaan bahan baku lokal akan membantu Kamboja mendapatkan nilai tambah lebih banyak,” ujarnya.
Wakil Presiden Kamar Dagang Kamboja Lim Heng mengatakan undang-undang investasi Kerajaan, efektivitas FTA dengan negara lain, produktivitas yang kuat, upah tenaga kerja yang adil dan manfaat dari beberapa negara yang dilanda krisis seperti Myanmar telah menjadikan Kamboja mampu menarik lebih banyak investasi. . investor dan pesanan pembelian dari pasar internasional.
Ia memproyeksikan volume perdagangan, khususnya ekspor, akan meningkat.
“Saya optimis perdagangan Kamboja dengan negara-negara lain di dunia akan semakin meningkat karena negara tersebut kini memiliki lebih banyak jenis produk untuk diekspor,” ujarnya.
Pada tahun 2021, volume perdagangan Kamboja akan mencapai $48 miliar, meningkat 28,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspor menyumbang $19,30 miliar, meningkat 5,3 persen, sementara impor berjumlah $28,70 miliar, meningkat 50,3 persen, menurut GDCE.