Warga keturunan Tionghoa bergembira saat festival Tahun Baru Imlek kembali digelar

25 Januari 2023

JAKARTA -Jakarta merayakan hari jadinya yang ke 491St ulang tahun pada tanggal 22 Juni.

Selama beberapa dekade, ibu kota ini telah mengalami perubahan besar seiring dengan berkembangnya gedung pencakar langit, pusat perbelanjaan, dan jalan raya.

Meskipun mengalami transformasi, lima pasar terpopuler di Jakarta tetap sama dan merupakan bukti sejarah kota ini. Di bawah ini sejarah singkat pasar-pasar yang sudah lama berdiri di Jakarta, seperti dihimpun oleh kompas.com.

Pasar Tanah Abang

Dulunya dikenal dengan nama Pasar Sabtu (Pasar Sabtu), Pasar Tanah Abang (Pasar Tanah Abang) di Jakarta Pusat didirikan pada tahun 1735 oleh Yustinus Vinck setelah mendapat izin dari Gubernur Jenderal Abraham Patramini.

Sebelum menjadi pusat perbelanjaan, kawasan ini dulunya merupakan lahan subur. Pada tahun 1648, letnan Tiongkok Phoa Beng Ham mengubah lahan tersebut menjadi perkebunan berbagai tanaman, termasuk tebu. Hal ini menyebabkan jalan-jalan di Tanah Abang diberi nama berdasarkan pohon.

Selain itu, kawasan itu dikatakan dikelilingi oleh pohon yang luar biasa (pohon palem), dari mana namanya berasal Ketakutan.

pasar Jatinegara

Sebagian besar warga Jakarta Timur sudah mengenal Pasar Jatinegara (Pasar Jatinegara).

Pada masa Hindia Belanda, kawasan ini disebut Mester Cornelis karena merupakan rumah bagi benteng Belanda bernama sama yang mengontrol akses ke Buitenzorg (Bogor).

Juga dikenal sebagai Jatinegara Trade Center atau Pasar Mester (Pasar Induk), distrik ini dinamai Meester Cornelis, seorang tokoh legendaris di daerah tersebut yang bernama Cornelis Senen. Pengunjung Pasar Jatinegara masih bisa melihat papan nama pasar yang bertuliskan Pasar Mester.

Baca juga: Kota Jakarta: Dulu dan Sekarang

Pasar baru

Dulunya dikenal sebagai Passer Baroe, Pasar Baru di Jakarta Pusat dibangun pada tahun 1820.

Pasar ini dibangun setelah keputusan Gubernur Jenderal Daendels memindahkan pusat Hindia Belanda dari Batavia Lama (Kota Tua) ke Batavia Baru di Gambir.

Sebagai salah satu kompleks perbelanjaan terpanjang di ibu kota, pasar ini merupakan perpaduan budaya Indonesia, Tiongkok, dan India.

Saat ini, Pasar Baru masih menjadi kompleks perbelanjaan yang populer di kalangan penduduk setempat. Pasar ini juga dikenal sebagai Little India di Jakarta karena di dalamnya terdapat berbagai toko India termasuk mini market, toko tekstil, restoran, dan kuil India.

pasar Senin

Pasar Senen (Pasar Senin) di Jakarta Pusat juga dirancang oleh Yustinus Vinck sehingga memiliki beberapa kesamaan dengan Pasar Tanah Abang. Awalnya pasar ini hanya buka pada hari Senin.

Didirikan pada tahun 1735, pasar ini dibangun di atas tanah milik anggota Dewan Hindia Timur Belanda Cornelis Chastelein.

Kawasan tersebut kemudian dikenal sebagai tempat berkumpulnya para intelektual muda, seperti Adam Malik, Chairul Saleh, Mohammad Hatta, dan mantan presiden Soekarno.

Glodok

Meskipun Glodok dikenal sebagai Pecinan Jakarta, kawasan ini dibangun berdasarkan tragedi.

Kawasan ini dibangun pada masa kolonial setelah Pembantaian Batavia pada tahun 1740, ketika tentara India dan kolaborator Indonesia membunuh etnis Tionghoa di Batavia.

Peristiwa yang juga dikenal dengan sebutan Geger Pacinan ini membuat Gubernur Jenderal East India Company (VOC) Adrian Valckenier mengambil kebijakan Wijkensystem yang menjadikan Glodok sebagai kawasan pemukiman sisa etnis Tionghoa. (ya/wng)

Data SGP Hari Ini

By gacor88