10 Agustus 2023
Manila, Filipina – Filipina akan memiliki pasokan bawang merah yang “lebih dari cukup” selama lebih dari lima bulan atau hingga pertengahan Desember, dengan harga stabil pada maksimum P170 per kilo.
Hal tersebut disampaikan pejabat Badan Perindustrian Tanaman (BPI) Departemen Pertanian (DA) kepada anggota Komite Pertanian dan Pangan DPR yang skeptis dalam sidang Rabu.
Glenn Panganiban, Direktur BPI, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa untuk bawang merah, negara memiliki stok yang cukup untuk 162 hari atau lebih dari lima bulan.
“Stok bawang merah saat ini per 14 Juli untuk 162 hari. Jadi kita punya cukup sampai Desember. Tepatnya tanggal 23 Desember… Itu lebih dari cukup; itu lebih dari cukup,” kata Panganiban.
Hal itu ditanggapi Ketua Panel Sumber Daya Alam DPR, Cavite Rep. Elpidio Barzaga Jr., anggota Panel Pertanian DPR yang dipimpin oleh Quezon Rep. Tandai Enverga.
Sidang pada hari Rabu ini adalah yang kesembilan dari serangkaian dengar pendapat yang diadakan oleh panel pertanian DPR, yang menyelidiki tingginya harga bawang yang mencapai P700 per kilo pada akhir tahun 2022.
Pejabat DA mengatakan bahwa negara tersebut memperkirakan kedatangan 4.000 metrik ton bawang putih untuk bulan Agustus, dan pasokan bawang kuning saat ini cukup untuk setidaknya dua bulan dan 25.000 MT lebih banyak di bulan November.
Pada gilirannya, Asisten Pemimpin Minoritas DPR Rep. Arlene Brosas mempertanyakan mengapa bawang impor biasanya berasal dari China dan bukan negara lain.
Menurunkan harga
Henrick Exconde dari Badan Karantina Tumbuhan Nasional BPI mengatakan hal ini karena China merupakan negara terdekat yang mampu memasok bawang merah dalam batas waktu Januari yang ditetapkan BPI.
Sementara itu, Ketua DPR, Martin Romualdez, telah memerintahkan kampanye baru untuk menurunkan harga bawang di tengah laporan bahwa penimbun kembali aktif memanipulasi harga bawang.
Dalam pernyataannya, Romualdez mengutip data dari House Agriculture Panel, yang menunjukkan bahwa harga bawang merah berkisar antara P90 hingga P180 dalam beberapa hari terakhir.
“Para penimbun dan manipulator harga mulai aktif kembali. Kami akan mengatasi masalah ini sejak awal. Kami tidak akan membiarkan harga bawang mencapai tingkat harga di luar jangkauan masyarakat Filipina pada umumnya,” katanya.
Ketua telah meminta para pejabat BPI untuk melapor ke kantornya sehingga mereka dapat menjelaskan kepada anggota parlemen mengapa para penimbun dapat memanipulasi harga bawang. Romualdez mengatakan petani bawang merah sudah menjual hasil panennya ke pedagang grosir.