28 November 2022
MANILA – Ikatan kekeluargaan tetap menjadi pendorong kuat ambisi hidup di kalangan anak muda Filipina saat ini.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Youth Leadership for Democracy (YouthLed) menemukan bahwa hampir tiga perempat responden, atau 72 persen, menganggap membantu orang tua dan saudara kandung secara finansial sebagai cita-cita mereka yang paling penting.
Jumlah yang lebih kecil menyatakan bahwa tujuan utama mereka adalah hidup mandiri tanpa orang tua (36 persen); mendapatkan gelar sarjana (29 persen); memulai usaha sendiri (28 persen); dan memiliki pekerjaan yang berarti (28 persen).
Survei yang dilakukan Social Weather Stations (SWS) ini mencakup 4.900 responden berusia 15-30 tahun dan dilaksanakan secara nasional pada 14 Maret hingga 29 Maret 2021.
Hasilnya menunjukkan perbandingan mengenai kondisi generasi muda dalam hal kesehatan pribadi, kebanggaan menjadi orang Filipina, dan kepuasan terhadap cara kerja demokrasi di negara tersebut.
Natalie Christine Jorge, ketua Partai Pendukung Pemuda, mengatakan kelompok tersebut melakukan survei untuk memperkuat keterlibatan masyarakat muda dengan informasi terkini tentang kelompok usia ini.
Menurut Wakil Presiden SWS Gerardo “Jay” Sandoval, survei serupa dilakukan pada tahun 1996 yang melibatkan 12.000 responden.
Untuk survei tahun 2021, katanya, terdapat 100 responden dari masing-masing 17 wilayah administratif negara, ditambah 100 responden dari 32 wilayah yang diidentifikasi oleh YouthLed.
Empat dari lima (81 persen) termasuk dalam kelompok ekonomi Kelas E; satu dari tujuh (15 persen) adalah Kelas D; dan 4 persen berasal dari Kelas ABC.
Pandangan tentang demokrasi
Generasi muda memahami makna demokrasi dalam kaitannya dengan kesenjangan sosial (33 persen), tata kelola pemerintahan yang baik (25 persen), norma dan prosedur (22 persen), serta kebebasan dan kebebasan (19 persen).
Tujuh puluh persen merasa puas dengan cara kerja demokrasi di negara ini, naik dari 55 persen yang menyatakan puas pada survei tahun 1996.
Negara yang paling puas dengan demokrasi Filipina adalah negara Mindanao (84 persen); 72 persen di Visayas; 66 persen di Luzon; dan 55 persen di Metro Manila.
Sepertiga (33 persen) mengatakan mereka melihat cukup banyak peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang baik di provinsi atau kota asal mereka.
Hampir seperempat (23 persen) mengatakan mereka memiliki peluang lokal dan lebih memilih bekerja di tempat lain di negara ini.
Meskipun seperlima (20 persen) melihat peluang yang lebih baik di luar negeri, mereka tetap memilih untuk tinggal di Filipina.
Sembilan persen yang menyebutkan kurangnya peluang lokal diperkirakan terpaksa bekerja jauh dari kota atau provinsi asal mereka.
Delapan persen mengatakan mereka lebih suka bekerja dan tinggal di luar negeri, sementara 7 persen tidak tahu di mana mencari pekerjaan.
YouthLed didukung oleh Badan Pembangunan Internasional AS dan organisasi nirlaba internasional The Asia Foundation.
Wakil Menteri Perencanaan Ekonomi Rosemarie Edillon mengatakan, “survei ini memberikan wawasan berharga seiring upaya kami untuk melibatkan kaum muda dalam menerapkan transformasi ekonomi demi Filipina yang makmur, inklusif, dan tangguh.”
Mimpi bersama
Dia mengatakan survei tersebut menegaskan bahwa aspirasi kolektif seluruh masyarakat Filipina untuk kehidupan yang stabil, nyaman dan aman juga dimiliki oleh kaum muda.
Data Otoritas Ekonomi dan Pembangunan Nasional menunjukkan bahwa pada Agustus 2021, terdapat 32,6 juta anak muda Filipina, 86 persen di antaranya bekerja dan 20 juta merupakan pemilih terdaftar.
Otoritas Statistik Filipina mengatakan sektor ini, yang berusia antara 15 dan 30 tahun, menyumbang 31,40 juta atau sekitar 28,9 persen dari populasi rumah tangga pada tahun 2020.