17 November 2022

ISLAMABAD – Pemerintah telah memutuskan untuk mengizinkan film Joyland untuk dirilis setelah peninjauan kedua oleh sebuah komite yang di-tweet oleh Perdana Menteri Shehbaz Sharif, kepala Reformasi Strategis Perdana Menteri, Salman Sufi, pada Rabu malam.

“Kebebasan berpendapat adalah (a) hak fundamental dan harus dipupuk sesuai dengan hukum,” katanya.

Ketua Menteri Shehbaz pada hari Selasa membentuk komite beranggotakan delapan orang untuk menyelidiki keluhan bahwa film tersebut “melanggar norma sosial dan moral” dan merekomendasikan tindakan lanjutan. Panitia tersebut terdiri dari Menteri Politik dan Perekonomian serta Ketua Hukum dan Kehakiman, Menteri Penerangan dan Penyiaran, Menteri Komunikasi, Menteri Badan Penanaman Modal, Menteri Teknologi Informasi dan Telekomunikasi, Penasihat Perdana Menteri Gilgit-Baltistan. Ketua PTA dan Ketua PEMRA.

Begini cara Joyland tetap bisa lolos ke Oscar

Panitia menyimpulkan bahwa adegan-adegan tertentu harus diedit dari film tersebut. Pemerintah telah memutuskan untuk mengizinkan film tersebut dirilis, namun pemerintah belum mencabut pemberitahuan mengenai status ‘tidak bersertifikat’. Hal ini perlu dilakukan agar film dapat dibersihkan.

Komite tersebut dibentuk setelah terjadi perdebatan sengit di media sosial terkait pencabutan sertifikat sensor Joyland. Film tersebut disahkan oleh semua badan sensor di negara tersebut tetapi mengalami masalah setelah pengaduan diajukan ke Badan Sensor Film Pusat oleh orang-orang yang bahkan belum pernah menonton film tersebut. Kementerian Informasi dan Penyiaran membatalkan izin pameran yang dikeluarkan beberapa bulan sebelumnya dan pemerintah federal menyatakan Joyland “tidak bersertifikat” setelah menerima keluhan bahwa “film tersebut berisi materi yang sangat tidak menyenangkan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial dan standar moral masyarakat kita. tidak patuh dan jelas. menjijikkan terhadap norma-norma ‘kesopanan dan moralitas; sebagaimana diatur dalam Bagian 9 Undang-undang Film Bergerak, 1979”.

Joyland memiliki keistimewaan sebagai entri Cannes pertama di Pakistan, mengantongi beberapa penghargaan di festival film internasional dan terpilih sebagai nominasi Oscar di Pakistan. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Saim Sadiq, dan diproduksi oleh Apoorva Guru Charan, Sarmad Sultan Khoosat dan Lauren Mann. Ini menampilkan Ali Junejo, Rasti Farooq, Alina Khan, Sarwat Gillani, Salman Peerzada, Sohail Sameer dan Sania Saeed. Diambil gambarnya di Lahore, ini adalah kisah pahit tentang hasrat yang tertekan dan pencarian kebebasan individu.


situs judi bola online

By gacor88