Bangladesh tidak akan memukimkan kembali warga Rohingya

28 Maret 2019

Menlu mengatakan warga Rohingya tidak akan dimukimkan kembali jika para pemangku kepentingan tidak menyetujuinya.

Menteri Luar Negeri AK Abdul Momen mengatakan kemarin bahwa Bangladesh tidak akan memukimkan kembali warga Rohingya ke Bashan Char, sebuah pulau di Noakhali, jika semua pihak menganggap hal itu akan menjadi masalah bagi mereka.

“Kami pikir mereka (Rohingya) akan hidup lebih baik di sana,” katanya kepada wartawan, sambil menyebutkan bahwa pemerintah telah membuat pengaturan besar bagi warga Rohingya di Bashan Char.

Menlu tersebut berbicara kepada wartawan seusai menghadiri “Demonstrasi dan Peluncuran STP (Set-Top) Box untuk Internet Protocol Television (IPTV)” di Bangladesh bersama Menteri Penerangan Hasan Mahmud di Kementerian Luar Negeri, dan meresmikan misi di luar negeri.

Menteri luar negeri mengatakan pemerintah memiliki rencana untuk memukimkan kembali sekitar 100.000 warga Rohingya secara sukarela pada bulan April mendatang ke Bhashan Char, namun kini mereka tidak tahu kapan hal itu akan terealisasi di tengah berbagai kondisi yang tidak sesuai yang diajukan oleh berbagai organisasi internasional.

“Kementerian Penanggulangan Bencana dan Bantuan sedang menyelidiki masalah ini,” tambah Menlu.

Menteri luar negeri juga mengatakan bahwa Bangladesh menampung sekitar 1,1 hingga 1,2 juta pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar.

Ia mengatakan, ketakutan mereka adalah pada musim hujan mendatang bisa saja terjadi tanah longsor yang menimbulkan korban jiwa. “Itulah sebabnya kami mencoba membawa 23.000 keluarga atau sekitar 1 lakh warga Rohingya ke Bhasan Char.”

Pada tanggal 25 Maret, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengapresiasi upaya Bangladesh dalam mencari lokasi alternatif bagi warga Rohingya, namun meminta klarifikasi mengenai kemungkinan pemukiman kembali warga Rohingya ke Bhasan Char.

Pemerintah Bangladesh mengatakan pihaknya berencana untuk memukimkan kembali warga Rohingya dari Cox’s Bazar ke Bhasan Char yang dapat membantu “mengurangi tekanan” pemukiman yang penuh sesak di Cox’s Bazar.

Bangladesh saat ini menampung lebih dari 1,1 juta warga Rohingya di Cox’s Bazar dan sebagian besar dari mereka tiba pada 25 Agustus 2017.

“Kami meminta klarifikasi mengenai modalitas pemukiman kembali, kondisi kehidupan yang akan disediakan dan hak-hak dasar serta layanan yang dapat diakses oleh para pengungsi jika mereka memutuskan untuk pindah ke Bhasan Char,” kata PBB di Bangladesh dalam siaran persnya. pernyataan pada hari Senin.

PBB juga mencari klarifikasi mengenai isu-isu tata kelola dan akses yang dimiliki PBB dan mitranya terhadap pulau tersebut.

Posisi PBB adalah untuk “terlibat secara konstruktif” dengan pemerintah Bangladesh mengenai Bhasan Char.

“Kami sedang berdiskusi dengan pemerintah mengenai masalah perlindungan dan operasional penting yang perlu dipertimbangkan sebelum relokasi dilakukan untuk memastikan bahwa pengungsi dapat hidup dalam kondisi hidup yang aman dan berkelanjutan di Bhasan Char,” kata pernyataan itu.

PBB mengatakan kelayakan relokasi Rohingya ke Bhasan Char dan kemungkinan melakukan operasi tanggap kemanusiaan di pulau tersebut memerlukan penilaian menyeluruh, termasuk penilaian teknis terhadap pulau tersebut dan perencanaan yang cermat.

“Kami juga mengkaji potensi dampak operasional dari peningkatan respons kemanusiaan terhadap Bhasan Char, termasuk persyaratan, jangka waktu dan biaya yang terkait dengan penyediaan layanan,” kata pernyataan PBB.

PBB percaya bahwa setiap perpindahan ke Bhasan Char “harus dilakukan atas dasar sukarela”.

PBB mengatakan bahwa masyarakat Rohingya harus mendapatkan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu mengenai proyek tersebut dari pemerintah, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang bebas dan terinformasi.

Pandangan dan kekhawatiran para pengungsi harus didengar dan ditangani sebagai bagian dari proses konsultasi, demikian pernyataan mengenai kemungkinan pemukiman kembali warga Rohingya.

agen sbobet

By gacor88