22 November 2022
JAKARTA – Motto Indonesia Bhinneka Tunggal Ika, atau kesatuan dalam keberagaman, menunjukkan pandangan hidup suatu negara. Ini merupakan bagian integral dari lambang resmi Indonesia, dan tercantum dalam Konstitusi.
Perwujudannya dalam proses perundingan yang dipimpin Indonesia adalah salah satu alasan utama keberhasilan KTT Pemimpin Kelompok 20 pekan lalu di Bali.
Pada saat fokus masyarakat internasional teralihkan oleh perang di Ukraina, banyak yang khawatir bahwa KTT Indonesia hanya akan menjadi omong kosong belaka. Sebaliknya, KTT ini justru menyatukan negara-negara dan menghasilkan multilateralisme yang bermakna di tingkat tertinggi.
Hal ini tentu saja merupakan bukti upaya Presiden Joko “Jokowi” Widodo dalam mengatur kehadiran para pemimpin dan perwakilan yang memiliki ideologi yang bertentangan di meja pengambilan keputusan. Dia menggunakan status geopolitik Indonesia yang non-blok untuk memastikan bahwa konsensus dicapai dalam bentuk Deklarasi Pemimpin – sebuah kesimpulan yang menurut banyak orang tidak akan mungkin tercapai.
Pada saat dunia sedang terjerumus ke dalam krisis berturut-turut yang mengancam akan memperburuk perpecahan yang sudah ada, tindakan Jokowi, didukung oleh Bhinneka Tunggal Ikamenunjukkan bahwa perpecahan dapat disembuhkan ketika upaya tulus dilakukan untuk membangun jembatan.
Namun moto ini tidak hanya terlihat pada KTT Pemimpin G20, namun juga di seluruh kelompok keterlibatan G20, termasuk KTT Pemuda 20 (Y20) sebagai kelompok resmi keterlibatan pemuda, dimana kami berkesempatan untuk menjadi bagiannya.
Y20 (KTT Pemuda Resmi G20) merupakan forum yang mempertemukan para pemimpin muda masa depan dari seluruh negara anggota G20 untuk berdiskusi, berdebat dan bertukar pikiran, guna mencapai kesepakatan bersama mengenai agenda kepresidenan G20.
KTT Y20 tahun ini diselenggarakan pada 17-24 Juli di Jakarta dan Bandung, Jawa Barat. Hasilnya adalah Komunike Y20, sebuah daftar kebijakan yang disampaikan kepada para pemimpin G20 yang menghadiri KTT di Bali, untuk memastikan bahwa mereka memperjuangkan suara generasi muda dalam komunike tersebut.
Keindahan KTT Y20 muncul karena menunjukkan kekuatan keberagaman dengan cara yang berbeda. Pertemuan ini mempertemukan generasi muda, sebuah kelompok masyarakat yang sering kurang terwakili dan dikucilkan dari meja pengambilan keputusan. Hal ini memberi mereka suara untuk membentuk kebijakan guna memperbaiki beberapa masalah terbesar yang mereka hadapi.
Selain itu, bidang prioritas baru yaitu keberagaman dan inklusi memberikan dorongan untuk mendobrak hambatan, mengandalkan keunikan satu sama lain, dan bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Orang sering bertanya mengapa keberagaman usia penting dalam pengambilan keputusan. Jawabannya bermacam-macam.
Pertama, Anda hanya bisa memperbaiki suatu masalah jika Anda benar-benar mengetahui apa penyebabnya. Hal ini terkait dengan upaya mengatasi kesenjangan sistemik yang sangat menimpa generasi muda. Sudah terlalu lama kaum muda bergantung pada generasi yang satu atau dua generasi di atasnya untuk membuat kebijakan mengenai isu-isu yang berdampak pada kaum muda, seperti mengatasi pengangguran kaum muda atau memperbarui sistem pendidikan.
Seringkali para pembuat kebijakan mencoba untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka pikir dihadapi oleh generasi muda, dan bukannya permasalahan yang sebenarnya kita hadapi. Jadi, memberi generasi muda ruang untuk menyusun kebijakan memungkinkan mereka mengatasi masalah menggunakan wawasan pengalaman unik mereka.
Kedua, keberagaman usia memungkinkan tim menjadi beragam secara kognitif. Permasalahan terbesar saat ini memerlukan solusi inovatif yang sesuai dengan Alkitab. Kaum muda sering kali memiliki sudut pandang berbeda dalam memandang dunia.
Penting bagi para pemimpin untuk memanfaatkan pandangan dari kelompok penasihat yang beragam secara kognitif yang mencakup segala usia untuk mencoba menghasilkan kebijakan yang bertujuan untuk memperbaiki masalah terbesar di dunia.
Y20 masih mempunyai banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa para pemimpin dunia lebih sengaja meminta nasihat dari kaum muda. Forum ini menyediakan platform bagi kaum muda untuk menyuarakan pendapat mereka melalui rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti, mempelajari lebih lanjut tentang kebijakan dan berkontribusi terhadap keberagaman pendapat di G20.
Y20 adalah sebuah platform penting di saat banyak anak muda merasa tidak terhubung, tidak tertarik, atau kehilangan haknya dalam politik. Alasan utama hilangnya kepercayaan terhadap sistem politik adalah karena mereka merasa bahwa penguasa tidak mendengarkan mereka.
Berkaca pada deklarasi para pemimpin G20, kami kaum muda mempunyai harapan akan pentingnya pemuda dalam dokumen tersebut. Advokasi kami yang berkelanjutan, keterlibatan dengan para pemangku kepentingan, dan konsultasi dengan generasi muda lainnya menunjukkan bahwa jumlah generasi muda saat ini terlalu besar untuk diabaikan.
Namun, kami yakin pekerjaan ini baru separuhnya selesai. Bagian terpenting dari perjalanan ini adalah mengubah rekomendasi kebijakan menjadi tindakan nyata. Kita baru saja memulainya, dan kita akan terus merangkul keberagaman untuk membangun masa depan yang inklusif pascapandemi.
***
Disty Winata adalah Ketua Jalur Keberagaman dan Inklusi Y20 Indonesia 2022. Mohammad Karim adalah ketua delegasi Inggris untuk Y20. Pendapat yang diungkapkan bersifat pribadi.