19 April 2022
PUTRAJAYA – Tarif penerbangan ke Sabah dan Sarawak untuk musim perayaan telah turun menyusul adanya intervensi dari otoritas penerbangan dan maskapai penerbangan, kata menteri transportasi.
Datuk Seri Dr Wee Ka Siong mengatakan berdasarkan pantauan Komisi Penerbangan Malaysia (Mavcom) pada Sabtu, tarif sekali jalan kelas ekonomi mulai 27 April hingga 8 Mei berkisar antara RM105 hingga RM1,398.
Untuk penerbangan antara 29 April dan 1 Mei, yang dianggap sebagai periode puncak, tiket sekali jalan untuk perjalanan domestik berharga antara RM195 dan RM1,398.
Hari Raya Aidilfitri diperkirakan jatuh pada 3 Mei.
Dari kisaran harga tersebut, mayoritas tiket penerbangan sekali jalan seluruh rute Sabah dan Sarawak kelas ekonomi selama masa pemantauan hanya berkisar antara RM300 hingga RM500, ujarnya dalam keterangannya kemarin.
Dr Wee mengatakan situasinya berbeda sebelum dan pada tanggal 14 April, ketika kisaran tarif antara RM105 dan RM2,084 selama “periode pemantauan”, sedangkan tarif sekali jalan untuk kursi ekonomi adalah antara RM195 dan RM2 selama periode puncak. . ,084.
Kisaran harga sebagian besar antara RM700 dan RM1,200 untuk tiket ekonomi sekali jalan, tambahnya.
“Ini merupakan kabar baik bagi mereka yang ingin kembali ke Sabah dan Sarawak karena harga tiket pesawat telah turun secara signifikan.
“Saya mengucapkan selamat kepada Mavcom, Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) dan maskapai penerbangan domestik atas kerja samanya,” tambahnya.
Dr Wee mengatakan klaim bahwa harga tiket pesawat lebih dari RM3.000 untuk kursi ekonomi sekali jalan sebenarnya adalah tentang penerbangan dari Kuala Lumpur ke Kota Kinabalu, dengan satu transit di Kuching.
“Saya akan mendesak konsumen untuk merencanakan perjalanan mereka dan membeli tiket penerbangan lebih awal untuk memanfaatkan kemungkinan tarif yang lebih rendah,” tambahnya.
Sebelumnya, pada peluncuran kampanye keselamatan jalan raya dan Ops Hari Raya Aidilfitri, Dr Wee mengatakan kepada wartawan bahwa solusi atas masalah mahalnya tarif pesawat telah ditemukan setelah tiga hari pembicaraan antara kementeriannya, Mavcom, CAAM, Malaysia Airlines, AirAsia. dan Malindo Air.
Dia mengatakan pertemuan dengan seluruh pemangku kepentingan diadakan Kamis lalu dan hasilnya dicapai pada Minggu sore.
“Masalah ini harus diselesaikan karena kami menganggap hubungan dan hubungan antara Sabah, Sarawak, dan semenanjung itu sangat penting,” tambahnya.
Dr Wee mengatakan pertemuan tersebut juga mempertimbangkan batasan-batasan yang dihadapi maskapai penerbangan, terutama terkait pesawatnya.
“Tidak banyak orang yang memahami bahwa tidak mudah bagi maskapai penerbangan untuk sekedar mengoperasikan penerbangan tambahan ketika pesawat telah ditinggalkan di hanggar selama dua tahun.
“Untuk menggunakan pesawat ini, mereka harus melalui checklist keselamatan, pemeliharaan, perbaikan dan perombakan sebelum dapat disetujui untuk layanan yang aman,” tambahnya.
Dr Wee mengatakan untuk mengatasi masalah kekurangan pesawat, maskapai penerbangan seperti Malaysia Airlines akan membatalkan beberapa penerbangan ke kota-kota Asean di mana maskapai lain juga melayani rute tersebut.
“Mereka hanya ingin membantu menyelesaikan masalah ini,” tambahnya.
Isu mahalnya tiket pesawat ke Sabah dan Sarawak belakangan ini menjadi perbincangan hangat karena banyak maskapai penerbangan yang mematok harga mahal untuk penerbangan domestik pada periode Hari Raya.