21 Januari 2022
PETALING JAYA – Wisatawan yang telah menerima suntikan booster hanya perlu menjalani karantina selama lima hari setibanya di Malaysia mulai Senin, kata Khairy Jamaluddin.
Ia menambahkan, pelaku perjalanan yang mendapat suntikan booster harus menjalani tes reaksi berantai polimerase (PCR) Covid-19 dua hari sebelum perjalanan, pada saat kedatangan, dan pada hari keempat karantina; atau penggunaan alat tes cepat (RTK) pada hari kelima dengan pengawasan petugas kesehatan.
Pemudik akan dikeluarkan dari masa karantina apabila hasil PCR pada hari keempat atau RTK pada hari kelima negatif.
Dia menambahkan, masa karantina bagi pelancong yang divaksinasi lengkap tanpa suntikan booster adalah tujuh hari, sedangkan karantina bagi pelancong yang tidak divaksinasi atau divaksinasi sebagian adalah 10 hari.
Keputusan itu diambil berdasarkan data, ilmu pengetahuan, dan pengalaman negara-negara lain yang mengelola wisatawan internasional, kata Khairy dalam konferensi pers kemarin.
Menteri Kesehatan juga mengatakan bahwa semua pelancong yang memasuki negara itu tidak boleh memakai gelang pengawasan berwarna merah muda.
Namun, ia menambahkan, wisatawan dari negara berisiko tinggi yang diperbolehkan melakukan karantina mandiri tetap harus memakai gelang pengawasan digital.
Pemeriksaan suhu di lokasi tersebut seharusnya tidak lagi dilakukan di negara ini, tambah Khairy.
Ia mengatakan, dalam waktu dekat individu hanya perlu melakukan entri MySejahtera saat memasuki lokasi.
“Kementerian telah sepakat untuk menghapus kontrol suhu dari SOP (prosedur operasional standar) Covid-19. Usulan ini akan dibawa ke pertemuan mingguan para Menteri Kuartet dan Dewan Keamanan Nasional (NSC) untuk diratifikasi,” ujarnya.
Namun, Khairy mengatakan individu tetap harus menunjukkan sertifikat vaksinasi sebelum memasuki toko dan restoran.
“Sesuai SOP MKN, Anda tetap diharuskan menunjukkan bahwa Anda telah divaksinasi lengkap ketika diminta oleh pemilik tempat, dan Anda dapat ditolak masuk.
“Dan pemilik tempat juga akan memastikan bahwa jarak fisik dipatuhi dan orang-orang memakai masker saat mereka tidak makan.
“Kementerian juga merekomendasikan agar masyarakat mengaktifkan fitur bluetooth tracking MySejahtera yang akan sangat berguna untuk pelacakan kontak.
“Tidak wajib, tapi sangat dianjurkan. Fitur ini akan memberi tahu Anda jika Anda adalah kontak biasa. Bukan berarti harus dikarantina, cukup pantau gejalanya saja,” kata Khairy.
Datuk Jawahar Ali Taib Khan, presiden Asosiasi Pemilik Restoran Muslim India Malaysia (Presma), mengatakan bahwa asosiasi tersebut menyambut baik pembaruan SOP terbaru dari kementerian.
“Menghilangkan pemeriksaan suhu di restoran akan mengurangi kerumitan bagi pelanggan,” katanya.
Dia menambahkan bahwa restoran-restoran di bawah Presma juga akan memastikan tidak ada kompromi terhadap individu yang tidak divaksinasi sebagai upaya untuk mengekang penyebaran virus.