21 Oktober 2019
Joko mendesak masyarakat Indonesia untuk mengembangkan ‘cara dan nilai-nilai baru’.
Beberapa jam sebelum dilantik untuk masa jabatan kedua dan terakhir pada Minggu (20 Oktober), Presiden Indonesia Joko Widodo mengunggah foto profil baru di Facebook dengan tulisan “Mari kita bekerja sama untuk kemajuan Indonesia”.
Postingan tersebut telah mendapatkan lebih dari 224.000 suka dan lebih dari 19.000 komentar dari para simpatisan yang mengucapkan selamat kepadanya atas terpilihnya kembali dan mendorongnya untuk membawa negara menuju kesuksesan.
Sekitar pukul 16.00 waktu Jakarta (17.00 waktu Singapura), jutaan masyarakat Indonesia menyaksikan siaran langsung televisi saat Bapak Joko, yang lebih dikenal dengan sebutan Jokowi, membacakan sumpah jabatannya kepada anggota parlemen dan senator daerah yang tergabung dalam DPR. Majelis Legislatif Rakyat atau MPR, di Gedung Parlemen.
Wakil Presiden baru, ulama Ma’ruf Amin, yang menggantikan Jusuf Kalla, juga mengambil sumpah jabatannya tak lama setelah itu.
Sambil memegang Alquran di atas kepalanya, presiden berusia 58 tahun itu berkata: “Demi Tuhan, saya bersumpah akan menjalankan tugas saya sebagai Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, dengan menjaga konstitusi dan undang-undang. Republik.”
Dalam pidato pengukuhannya sesaat setelah pengambilan sumpah, Bapak Joko berbicara tentang tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia di masa depan.
Beliau berkata: “Dalam dunia yang penuh risiko, yang sangat dinamis dan kompetitif, kita harus terus mengembangkan cara-cara baru, nilai-nilai baru. Jangan sampai kita terjebak dalam rutinitas yang monoton.
“Kita tidak boleh lagi berorientasi pada proses. Kita harus berorientasi pada hasil.”
Di luar, helikopter militer melayang di atas gedung DPR, menjaga gedung tersebut serta kawasan penting lainnya, termasuk istana negara di Jakarta Pusat. Di jalan-jalan utama ibu kota, kendaraan lapis baja dan sekitar 30.000 tentara dan polisi berjaga sementara spanduk bertuliskan “Selamat atas amanah rakyat dan pelantikan” dan “Terima kasih dan selamat bekerja” berkibar.
Upacara pengambilan sumpah juga dihadiri oleh para pemimpin asing yang sebelumnya melakukan kunjungan kehormatan kepada presiden di istana negara. Mereka antara lain Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, dan Wakil Presiden Tiongkok Wang Qishan.
Berbeda dengan kemeriahan kemeriahan yang disampaikan oleh Pak. Menyapa Joko saat pertama kali menjabat pada tahun 2014, yang meliputi konser musik outdoor dan naik kereta kuda ke Istana Negara, Presiden meminta agar upacaranya lebih “sederhana dan khidmat”, kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Pak Joko juga menyampaikan keinginannya untuk mulai bekerja secepatnya, tambahnya.
Keamanan diperketat, menyusul protes mahasiswa terhadap undang-undang antikorupsi sejak September dan juga 10 Oktober Penikaman Menteri Keamanan Wiranto oleh seorang militan yang terkait dengan kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Aksi unjuk rasa telah dilarang sejak seminggu yang lalu dan karnaval jalanan dengan gajah sumatera langka yang sebelumnya diselenggarakan oleh Mr. Kelompok relawan yang direncanakan Joko juga dibatalkan. Namun para pendukungnya tidak akan membiarkan hal itu menyurutkan semangat mereka. Di panggung darurat di Jakarta Pusat, beberapa band rock lokal seperti Jamrud, RAN, dan Radja menghibur penonton yang sebagian besar mengenakan kaos dan peci berwarna merah.
Pak Joko memenangkan pemilihan presiden 17 April dengan 55,5 persen suaradan kini didukung oleh koalisi partai politik yang lebih kuat dan menguasai 61 persen kursi parlemen.
Ketua MPR Bambang Soesatyo memuji Joko dan pemerintahannya pada masa jabatan pertama mereka, dengan mengatakan bahwa kemiskinan telah berkurang, lapangan kerja telah diciptakan, dan pertumbuhan ekonomi yang sehat telah tercapai.
Ia mengatakan: “Perkembangan ekonomi pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengalami banyak kemajuan dan berhasil mengangkat taraf hidup serta harkat dan martabat bangsa Indonesia.”
Bapak Joko, mantan penjual furnitur, menjabat sebagai walikota Solo, sebuah kota kecil di Jawa, sebelum muncul di kancah nasional dengan memenangkan pemilihan gubernur Jakarta. Dia kemudian mengalahkan mantan jenderal angkatan darat Prabowo Subianto pada pemilihan presiden tahun 2014 dan menggantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pak Joko kembali mengalahkan Pak Prabowo dalam pemilu yang sangat memecah belah pada tanggal 17 April, dan memenangkannya dengan hampir 17 juta suara atau selisih 11 poin persentase.
Baik Bapak Joko maupun Bapak Prabowo tampaknya telah berdamai. Mereka terlihat bersama-sama naik kereta MRT dan berfoto selfie di Istana Kepresidenan. Pertemuan terakhir mereka terjadi pada tanggal 11 Oktober, yang dapat membuka jalan bagi partai oposisi utama, Partai Gerindra, untuk bergabung dengan koalisi yang berkuasa dan mendapatkan jabatan menteri.
Prabowo, dan pasangannya Sandigaga Uno, serta mantan presiden Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri, juga hadir pada upacara pelantikan pada hari Minggu.
Joko diperkirakan akan segera mengumumkan kabinet barunya dan para analis mengatakan bahwa ia kemungkinan akan mendorong lebih banyak pembangunan di bidang ekonomi, infrastruktur dan pendidikan pada masa jabatan keduanya, serta mengatasi tantangan keamanan di negara ini.