7 Januari 2019
Kesiapsiagaan penting dalam era perubahan drastis dan risiko yang tidak dapat diprediksi, kata Presiden.
Presiden Xi Jinping, yang juga ketua Komisi Militer Pusat, pada hari Jumat memerintahkan angkatan bersenjata untuk terus memperkuat kesiapan tempur mereka dan memastikan mereka selalu siap berperang.
Xi, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, mengatakan pada pertemuan Komisi Militer Pusat di Beijing bahwa dunia berada dalam era perubahan drastis dan Tiongkok masih berada dalam periode penting yang strategis. untuk pembangunan negara. Ia mencatat, berbagai risiko dan tantangan yang dapat diprediksi dan tidak dapat diprediksi telah muncul.
Presiden mendesak militer untuk menyadari sepenuhnya tren keamanan dan pembangunan negara, memperkuat kesadaran pasukan akan krisis, tantangan dan pertempuran, dan membuat persiapan yang solid dan komprehensif untuk operasi militer.
Tentara Pembebasan Rakyat dan Kepolisian Bersenjata harus fokus pada peningkatan kemampuan tempur mereka dan apa pun yang mereka lakukan harus dilakukan untuk meningkatkan kesiapan tempur mereka, kata Xi.
Ia meminta agar militer meningkatkan perencanaan strategis dan taktis sehingga pasukan dapat merespons secara efektif dan cepat terhadap kemungkinan-kemungkinan yang mungkin terjadi. Dia juga meminta militer untuk meningkatkan kemampuan operasi gabungannya.
Jenis kekuatan tempur baru harus menjadi prioritas dalam pengembangan militer dan pelatihan tempur yang lebih realistis harus diadakan, menurut Xi.
Sejak Kongres Nasional CPC ke-18 pada akhir tahun 2012, angkatan bersenjata telah mencapai banyak pencapaian luar biasa, inovatif dan bersejarah di tengah situasi sulit di dalam dan luar negeri serta tugas militer yang berat, kata Xi.
Departemen-departemen pemerintah di tingkat pusat dan daerah harus terus mendukung tentara dan bekerja sama dengan angkatan bersenjata untuk menjadikan mereka lebih kuat, katanya.
Xi juga menandatangani perintah pada hari Jumat untuk membuka sesi pelatihan tahunan angkatan bersenjata. Perintah tersebut menuntut pasukan mempertajam kemampuan tempur mereka dan unit militer mengadakan acara secara teratur untuk memverifikasi kemampuan prajurit.
Angkatan bersenjata juga harus berupaya memperkuat kesiapannya dalam merespons keadaan darurat. Komandan harus memimpin dalam mempelajari seni perang dan juga harus menjadi orang pertama yang melakukan latihan dan latihan sesuai perintah.
Latihan harus dilakukan berdasarkan skenario pertempuran nyata dan harus melibatkan simulasi situasi kompleks dan pengerahan berbagai senjata dan peralatan dari berbagai angkatan, katanya.